Apa itu update Google Title? Google title adalah title atau judul yang ditampilkan oleh Google dalam halaman hasil pencariannya. Ini bukanlah istilah resmi dari Google. Jadi jika Anda baru pertama kali mendengarnya, maka itu sangat wajar karena istilah ini memang saya sendiri yang membuatnya agar mudah untuk dijelaskan.
Masalahnya adalah, biasanya judul yang ditampilkan oleh Google itu sama dengan tag title HTML yang dibuat oleh pemilik situs. Tapi dengan adanya update dari Google, maka judul yang ditampilkan bisa saja berbeda dari tag title HTML yang digunakan oleh pemilik situs.
Perkembangan Google Title
Update Google Title Pertama
Pada 12 Januari 2012, Google pertama kali mengumumkan kebijakannya yaitu menggunakan banyak sinyal untuk memutuskan judul mana yang akan ditampilkan kepada pengguna. Hal ini dituangkan dalam sebuah rilis yang berjudul “Better page titles in search results“.
Pada update ini, Gogle menjelaskan bahwa mereka menggunakan banyak sinyal untuk memutuskan judul mana yang akan ditampilkan kepada pengguna, termasuk <title>
tag HTML.
Google mengatakan bahwa untuk beberapa halaman, satu judul mungkin bukan yang terbaik untuk ditampilkan untuk semua kueri, jadi Google membuat algoritme judul alternatif untuk memudahkan pengguna Google mengenali halaman yang relevan.
Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa judul alternatif ini umumnya lebih relevan dan dapat secara substansial meningkatkan rasio klik-tayang (RKT) ke hasil dan membantu pencari. Inilah alasan Google menampilkan judul alternatif.
Kemudian waktu berlalu, dan sebagian besar orang tidak sadar mengenai kebijakan Google tersebut. Hal ini juga dipengaruhi oleh persentase penggunaan kebijakan itu yang terbilang kecil sehingga tidak banyak yang menyadarinya.
Update Google Title Kedua
Kemudian 9 tahun setelahnya, pada 24 Agustus 2021 Google melakukan update yang cukup besar pengaruhnya. Dalam artikel berjudul “An update to how we generate web page titles” di Google Search Central dijelaskan bahwa update tersebut berupa kemampuan Google untuk menentukan title yang sesuai untuk ditampilkan pada halaman hasil pencarian.
Hal ini membuat banyak sekali kegaduhan ketika itu, karena banyak yang melaporkan munculnya title yang tidak sesuai dengan isi konten yang mereka miliki. Tentu saja hal ini dapat mengakibatkan kerugian dari segi SEO.
Google menjelaskan bahwa update Google Title yang kedua ini dipicu oleh Tag judul HTML yang tidak selalu mendeskripsikan halaman dengan baik. Misalnya:
- Sangat panjang.
- “Dipenuhi” kata kunci, karena adanya anggapan bahwa menambahkan banyak kata kunci akan meningkatkan kemungkinan halaman mendapatkan peringkat yang lebih baik.
- Tidak memiliki tag judul atau tag judul yang sangat umum. Misalnya, halaman beranda mungkin sekadar diberi nama “Beranda”. Dalam kasus lain, semua halaman situs diberi tag judul sama atau sekadar menggunakan nama situsnya.
Secara keseluruhan, update Google Title ini didesain untuk menghasilkan judul halaman yang lebih mudah dibaca dan diakses. Dalam beberapa kasus, Google mungkin menambahkan nama situs yang dianggap berguna. Dalam kasus lain, saat mendapati judul yang sangat panjang, Google mungkin akan memilih bagian yang paling relevan dan membuang bagian yang kurang penting.
Google memberikan saran untuk selalu berfokus membuat tag judul HTML yang bagus. Dari semua cara yang Google gunakan untuk membuat judul, konten dari tag judul HTML sejauh ini adalah yang paling sering digunakan, lebih dari 80% sepanjang waktu.
Update Google Title Ketiga
Kemudian sekitar sebulan setelah itu, Google kembali memberikan update terkait title ini. Tepatnya pada 17 September 2021 Google mengumumkan secara lebih detail mengenai cara Google membuat judul untuk hasil halaman web. Artikel tersebut berjudul “More information on how Google generates titles for web page results“.
Pada update ketiga ini tidak banyak yang berubah. Google hanya menggunakan kesempatan ini untuk menjelaskan beberapa hal seperti berikut ini.
Seperti yang disebutkan dalam Update Google Title Kedua, sistem baru Google menggunakan elemen judul HTML (terkadang disebut tag judul) sebagai judul yang ditampilkan di hasil penelusuran untuk sebagian besar hasil halaman web.
Berdasarkan masukan pengguna, Google melakukan perubahan pada sistem mereka, sehingga elemen judul kini digunakan dengan frekuensi sekitar 87%, bukan sekitar 80% seperti sebelumnya.
Selain itu Google juga memberika beberapa contoh teknis mengenai judul yang kurang tepat serta menyarankan untuk selalu menyajikan judul terbaik dan relevan dengan konten yang Anda miliki
Update Google Title Keempat
Dan kemudian setelah sembilan bulan, Google kembali memberikan update terbaru terkait Title ini. Update Google Title ini dilakukan pada tanggal 3 Juni 2022 berjudul “How Google generates titles for documents with language or script misalignment“.
Update kali ini agak berbeda. Sesuai dengan rilisnya, Google lebih menyasar judul multi bahasa. Google memperkenalkan algoritme yang mengidentifikasi dokumen yang elemen judulnya ditulis dalam bahasa atau skrip yang berbeda dari kontennya. Kemudian algoritma ini akan memilih judul yang mirip dengan bahasa dan skrip dokumen.
Hal ini didasarkan pada prinsip umum bahwa judul dokumen harus ditulis dengan bahasa atau naskah dari isi utamanya.
CONTOHNYA
Judul multibahasa
Pola yang paling populer adalah menambahkan versi bahasa Inggris ke teks judul asli. Google memberikan contoh judul dalam bahasa Hindi.
गीतांजलि की जीवनी - Geetanjali Biography in Hindi
Dalam contoh ini, judul terdiri dari dua bagian (dibagi dengan tanda hubung), dan keduanya mengungkapkan konten yang sama dalam bahasa yang berbeda (Hindi dan Inggris).
Meskipun judulnya dalam kedua bahasa, dokumen itu sendiri hanya ditulis dalam bahasa Hindi. Sistem Google akan mendeteksi ketidakkonsistenan tersebut dan mungkin hanya menggunakan teks judul bahasa Hindi, seperti berikut ini.
गीतांजलि की जीवनी
Judul Tulisan Latin (Transliterasi)
Transliterasi adalah ketika konten ditulis dari satu bahasa ke bahasa lain yang menggunakan skrip atau alfabet yang berbeda. Misalnya, judul halaman untuk lagu yang ditulis dalam bahasa Hindi tetapi ditransliterasikan menggunakan karakter Latin bukan karakter Devanagari asli bahasa Hindi.
jis desh me holi kheli jati hai
Dalam kasus seperti itu, sistem Google mencoba mencari judul alternatif menggunakan konten yang dominan di halaman, yang dalam hal ini dapat berupa :
जिस देश में होली खेली जाती है
Tentu saja hal yang sama juga dapat diterapkan untuk bahasa lain. Untuk di Indonesia biasanya yang sering ditransliterasikan dalam sebuah artikel adalah bahasa Arab, Japang, Korea dan lain sebagainya.
Jika anda memiliki pertanyaan, saran atau kritik sekalipun, jangan sungkan untuk menuliskan dikolom komentar ya, agar saya dapat melakukan perbaikan.
Demikianlah artikel tentang Update Google Title 2022. Semoga bermanfaat.