Mungkin beberapa dari Anda pernah mendengar bahwa kita harus menentukan rasio backlink nofollow dan dofollow merupakan hal yang wajib dilakukan.
Saya juga pernah mendengar hal tersebut sebelumnya. Biasanya hal seperti itu dilakukan untuk menjaga agar proses link bulding yang dilakukan tetap terlihat alami dan natural oleh Google.
Pertanyaannya adalah berapa rasio yang tepat agar terlihat natural oleh Google?
Jenis Atribut Backlink
Bagi yang belum tahu, istilah nofollow dan dofollow pada sebuah link atau backlink itu berasal dari sebuah atribut yang diperkenalkan oleh Google pada tahun 2005.
rel = “nofollow”
Atribut ini digunakan untuk kasus di mana Anda ingin menautkan ke halaman lain tetapi tidak ingin memberikan dukungan apa pun terhadap halaman tersebut.
Dan kemudian setelah lebih dari 14 belas tahun tanpa perubahan, akhirnya Google kembali memperkenalkan dua atribut baru untuk link pada tanggal 10 September 2019.
Dua atribut tersebut adalah sebagai berikut :
rel = “sponsored”
Atribut bersponsor untuk mengidentifikasi link di situs Anda yang dibuat sebagai bagian dari iklan, sponsor, atau perjanjian kerjasama lainnya.
rel = “ugc”
UGC adalah singkatan dari User Generated Content, maksudnya link tersebut adalah link yang dibuat oleh pengguna website anda, seperti komentar dan posting forum.
Lalu bagaimana dengan Dofollow? Seperti apakah atributnya?
Khusus untuk link yang tidak memiliki tiga jenis atribut di atas maka biasanya disebut dengan istilah Dofollow. Jadi dofollow itu tidak memiliki atribut.
Rasio Backlink Nofollow dan Dofollow Terbaik
Setelah membaca penjelasan mengenai jenis-jenis atribut backlink di atas mungkin ada beberapa pertanyaan yang muncul :
- Jadi berapakah rasio distribusi backlink nofollow dan dofollow terbaik?
- Karena sekarang ada empat jenis atribut backlink, berarti rasionya harus terbagi untuk empat atribut dong?
- Jadi, kita wajib punya backlink sponsored dan ugc juga ya?
Ok semua pertanyaan di atas akan saya jawab dengan sebuah screenshot ya.
Dari screenshot di atas dapat kita simpulkan bahwa dengan menetapkan nilai rasio distribusi backlink nofollow dan dofollow pada nilai tertentu, justru akan membuat proses link building menjadi tidak alami.
Menurut saya, hal ini bisa terjadi karena beberapa hal sebagai berikut :
Pertama, karena Google menggunakan machine learning untuk mempelajari database yang luar biasa banyak, maka akan sulit bagi kita untuk menerka hasilnya.
Kemungkinan kita untuk menerka dengan benar itu sangat kecil.
Kedua, sesuai dengan nama machine learning itu, melibatkan proses belajar dari data. Ini artinya hasil dapat berubah sesuai dengan data yang masuk.
Ketiga, jumlah website terus bertambah, begitu juga database Google. Hal ini memastikan bahwa nilai rasio backlink nofollow dan dofollow PASTI berubah-ubah.
Simpulan
Jadi sebagai kesimpulan dari artikel ini, lakukanlah proses link building dengan proses yang benar-benar natural. jangan berusaha mengelabuhi Google.
Nikmatilah prosesnya walaupun panjang dan berat.
Ok sampai disini saja artikel mengenai rasio backlink nofollow dan dofollow terbaik kali ini, semoga bermanfaat.