Perbedaan Reseller dan Dropship terletak pada 5 hal yaitu pada stok barang, kepemilikan modal, strategi pemasaran, keuntungan dan risiko
Saat ini banyak orang ingin memiliki suatu bisnis. Akan tetapi, ada berbagai kendala yang harus dihadapi mereka, salah satunya adalah memiliki modal sedikit.
Namun, tidak perlu khawatir karena saat ini ada bisnis online yang bisa dijalankan meski minim modal. Sebut saja reseller dan dropship.
Untuk bisa menjalankannya dengan benar, kita perlu mengetahui pengertian dari masing-masing istilah tersebut. Mari kita mulai dengan pengertian reseller.
Apa Itu Reseller?
Reseller adalah pelaku usaha yang bekerja sama untuk menjual kembali produk atau jasa dari produsen, distributor maupun supplier.
Berikut artikel lebih lengkap mengenai reseller.
Apa Itu Dropship?
dropship adalah teknik menjual barang secara online tanpa perlu menyimpan produk atau tanpa memiliki stok.
Berikut artikel lebih lengkap mengenai dropship.
Sekilas pengertian antara reseller dan dropship hampir sama. alasannya karena sama-sama menjual barang milik orang lain atau supplier.
Lalu apa sebenarnya perbedaan antara reseller dan dropship? Lebih jelasnya, simak uraian di bawah ini.
Perbedaan Reseller dan Dropship
Terdapat beberapa perbedaan reseller dan dropship, berikut penjelasannya
Stok Barang
Perbedaan pertama antara reseller dan dropship adalah stok barang. Seseorang yang ingin menjadi reseller harus memiliki stok barang yang akan mereka jual kepada konsumen.
Barang tersebut akan dibeli dari supplier dalam jumlah banyak agar harga pembelian menjadi lebih murah.
Selanjutnya akan dijual dengan harga yang kompetitif sehingga memperoleh keuntungan lebih besar.
Sedangkan dropship tidak perlu memiliki stok barang. Dropshiper hanya perlu mencari konsumen yang memerlukan barang yang akan mereka jual.
Apabila sudah mendapatkan orderan, mereka langsung meneruskan detail orderan dan alamat pengiriman tersebut kepada produsen maupun supplier.
Kepemilikan Modal
Seorang reseller harus memiliki modal untuk membeli stok barang yang akan mereka jual.
Sedangkan dropship tidak perlu memiliki modal banyak, karena mereka hanya perantara untuk menjual produk dari produsen maupun supplier.
Dalam hal ini, dropship hanya memerlukan koneksi internet untuk terhubung dengan konsumen maupun produsen. Bisa dibilang reseller harus memiliki uang lebih banyak dari dropship.
Strategi pemasaran
Seorang reseller dapat langsung terhubung dengan konsumen untuk menawarkan barang, baik secara online maupun offline.
Hal ini dapat dilakukan karena reseller memiliki stok barang dan dapat menjual barangnya secara langsung.
Berbeda dengan dropship yang tidak memiliki stok barang. Dropship hanya dapat menawarkan atau melakukan promosi untuk menjual barang-barang dari produsen atau supplier secara langsung.
Biasanya pemasaran dilakukan secara online melalui media social, website, grup chat dan sebagainya.
Keuntungan
Keuntungan yang lebih besar akan diperoleh oleh seorang reseller dari pada dropship. Hal ini dikarenakan reseller akan menjual produknya dengan harga yang lebih kompetitif. Selain itu juga memiliki margin yang lebih besar.
Seorang reseller bebas mematok harga produknya dan menentukan berapa keuntungan yang ingin diperoleh.
Sangat berbeda dengan dropship karena harga produk ditentukan oleh produsen maupun supplier. Akibatnya keuntungan yang diperoleh dropship menjadi lebih kecil.
Risiko
Reseller memiliki keunggulan dibandingkan dropship. Akan tetapi, keunggulan tersebut berbanding lurus dengan risiko yang harus dihadapi.
Seorang reseller memiliki risiko yang lebih tinggi karena mereka harus menyimpan stok barang. Stok barang yang tidak laku akan menimbulkan kerugian yang lebih besar dibandingkan dropship.
Reseller juga harus menyediakan waktu yang lebih banyak karena mereka harus menawarkan barang. Selain itu, juga harus mencari konsumen.
Apabila sudah mendapatkan orderan reseller harus mengemas barang dan mengirimkannya. Berbeda dengan dropship yang lebih minim risiko.
Di samping karena mereka tidak harus menyimpan stok barang, mereka juga tidak harus mengeluarkan uang lebih banyak.
Keuntungan Dropship
- Tidak perlu memikirkan stok produk.
- Tidak perlu memikirkan pengemasan produk.
- Tidak ada resiko produk tidak laku terjual.
- Dapat memiliki banyak supplier.
Itu dia beberapa keuntungan yang bisa dirasakan apabila kamu memiliki model bisnis dropship untuk memulai bisnis. Lantas, bagaimana dengan reseller?
Keuntungan Reseller
- Menentukan harga jual sendiri.
- Dapat menjual produk langsung.
- Dapat mimahami produk secara lebih mendalam karena memiliki stok produk.
- Keuntungannya lebih besar dari dropship
Nah itulah perbedaan reseller dan dropship serta keuntungannya. Diharapkan uraian di atas bisa membuat Anda menjadi lebih paham mana reseller dan dropship. Semoga informasi yang diperoleh bisa bermanfaat.