Pemasaran jasa adalah cabang khusus pemasaran yang muncul sebagai bidang studi yang terpisah pada awal 1980-an, menyusul pengakuan bahwa karakteristik unik jasa memerlukan strategi yang berbeda dibandingkan dengan pemasaran barang fisik.
Pemasaran layanan biasanya mengacu pada layanan bisnis ke konsumen (B2C) dan bisnis-ke-bisnis (B2B). Pemasar jasa sering menggunakan bauran pemasaran yang diperluas yang terdiri dari 7P : produk, harga, tempat, promosi , orang, bukti fisik, dan proses.
Strategi pemasaran jasa yang jitu wajib diketahui setiap penyedia jasa agar mampu menyelesaikan setiap permasalahan dalam persaingan usaha yang semakin tinggi.
Ada beberapa poin penting untuk memahami marketing pemasaran, mulai dari pengertian, konsep, tujuan, karakteristik, hingga jenis-jenisnya. Jika ingin mengetahui lebih dalam soal pemasaran jasa, simak ulasan lengkapnya berikut ini:
Pengertian Pemasaran Jasa Menurut Para Ahli
Untuk mengetahui lebih dalam soal pemasaran jasa, ada baiknya ketahui dulu pengertiannya. Sebelumnya kita sudah pernah membahas mengenai pengertian pemasaran, dan berikut ini adalah beberapa pengertian pemasaran jasa menurut para ahli:
Pengertian Pemasaran Jasa Menurut Christopher Lovelock dan Lauren K Wright.
Dalam buku berjudul Essentials of Services Marketing, dijelaskan bahwa jasa (biasanya) kegiatan ekonomi tidak berwujud yang ditawarkan oleh satu pihak ke pihak lain. Seringkali berdasarkan waktu, layanan yang dilakukan membawa hasil yang diinginkan kepada penerima, objek, atau aset lain yang menjadi tanggung jawab pembeli.
Sebagai imbalan atas uang, waktu, dan usaha, pelanggan layanan mengharapkan nilai dari akses ke barang, tenaga kerja, keterampilan profesional, fasilitas, jaringan, dan sistem; tetapi mereka biasanya tidak mengambil kepemilikan dari salah satu elemen fisik yang terlibat.
Pemasaran jasa merupakan suatu sistem jasa keseluruhan dimana adanya kontak antara perusahaan dan pelanggan. Bentuk kontak tersebut mulai dari pengiklanan, penagihan, dan semua hal yang meliputi kontak ketika dilakukannya penyerahan jasa.
Pengertian Pemasaran Jasa Menurut Adrian Payne
Pemasaran jasa adalah suatu proses untuk memahami, mempersepsikan, menstimulasi dan juga memenuhi kebutuhan pasar yang disasar. Kebutuhan pasar sasaran tersebut dipilih secara khusus dengan mendistribusikan sumber-sumber dalam sebuah organisasi untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Pengertian Pemasaran Jasa Menurut Rismiati
Pemasaran jasa adalah setiap fungsi ataupun manfaat yang dipasarkan oleh produsen kepada pelanggan adalah intangible atau barang yang tidak berwujud. Kemudian, barang tak berwujud tersebut tidak akan memberikan efek atas kepemilikan pada sesuatu.
Pengertian Pemasaran Jasa Menurut Yazid
Pemasaran jasa adalah penghubung antara konsumen dengan suatu organisasi. Kemudian, peran penghubung tersebut akan berhasil jika semua usaha pemasaran berorientasi pada pasar.
Ada beberapa hal yang dapat mendukung pelaksanaan pemasaran yang berorientasi pada konsumen. Adapun hal-hal wajib ada pada pemasaran jasa yang berorientasi pada konsumen adalah seperti adanya keterlibatan semua pihak, mulai dari manajemen puncak hingga karyawan.
Pengertian Pemasaran Jasa Menurut Zeithaml dan Bitner
Pemasaran jasa adalah hal seputar janji-janji yang dibuat pada konsumen dan wajib untuk dijaga.
Jika suatu organisasi ataupun perusahaan memahami betapa pentingnya menjaga janji-janji tersebut dengan konsumen telah terbukti sukses.
Salah satu tanda bahwa janji yang dibuat pada konsumen telah terpenuhi yaitu ketika sudah terjalin adanya hubungan baik dengan konsumen.
Karakteristik Pemasaran Jasa
Setelah mengetahui tujuan dari pemasaran jasa, kini saatnya memahami soal karakteristik jasa. Karakteristik jasa merupakan sifat-sifat dasar yang dimiliki oleh marketing jasa. Berikut ini adalah karakteristik jasa menurut Kotler dan Keller:
1. Bersifat Intangible (Tidak Berwujud)
Berbeda dengan barang yang merupakan suatu benda atau objek, jasa adalah suatu kegiatan, usaha, tindakan, kinerja, atau proses.
Dengan demikian, jasa tidak bisa dirasa oleh indra, seperti dicium, diraba, didengar, dilihat sebelum ‘dikonsumsi’ atau dibeli. Oleh karena itu, jasa bersifat tidak berwujud atau intangible.
Konsumen jasa tidak bisa merasakan atau menilai sebuah jasa sebelum konsumen tersebut mengalami atau merasakannya sendiri.
Jika konsumen membeli suatu jasa tertentu, maka konsumen tersebut hanya bisa memilikinya, melainkan hanya bisa menggunakan, menyewa, maupun memanfaatkan jasa tersebut.
Meskipun di beberapa jasa berkaitan dengan produk fisik, seperti hotel, penerbangan, maupun jasa telekomunikasi.
2. Tidak Dapat Dipisahkan
Jasa memiliki sifat tidak terpisahkan atau inseparability karena jasa akan dijual terlebih dahulu dan kemudian diproduksi dan dikonsumsi dalam tempat dan waktu bersamaan.
Kemudian, interaksi antara konsumen dan penyedia jasa termasuk dalam pemasaran jasa dan keduanya bisa mempengaruhi hasil dari sebuah jasa.
Misalnya, dokter tidak bisa memproduksi jasanya apabila tidak adanya pasien. Pasien pun berperan dalam suatu operasi jasa, yaitu dengan menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh dokter, berupa gejala sakit yang dideritanya.
3. Sifatnya Berubah-ubah
Jasa bersifat berubah-ubah dan juga beragam karena memiliki banyak variasi, mulai dari bentuk, jenis, dan juga kualitas.
Karena sifatnya inilah, konsumen seringkali meminta pendapat orang lain untuk memutuskan untuk membeli atau memilih. Kemudian, kepuasan pelanggan diputuskan berdasarkan keinginan pelanggan.
Misalnya, terdapat dua orang yang ingin memesan baju diwaktu yang sama dengan model yang sama. Namun, keduanya tidak akan mendapatkan hasil yang persis sama atau identik.
Oleh karena itu, penyedia jasa perlu melakukan beberapa hal untuk mengendalikan kualitasnya sehingga bisa memuaskan konsumen.
Misalnya, penyedia jasa bisa melakukan proses rekrutmen dengan baik dan melakukan standarisasi setiap proses pelaksanaan jas.
Kemudian, penyedia jasa juga dapat memantau kepuasan pelanggan, baik melalui survey maupun membentuk sistem kritik dan saran.
4. Tidak Tahan Lama atau Mudah Lenyap
Jasa memiliki sifat perishability, dengan kata lain, jasa bersifat tidak tahan lama atau tidak dapat disimpan. Hal tersebut sangat riskan bagi penyedia jasa karena bila terjadi permintaan yang fluktuatif akan berpengaruh munculnya berbagai masalah yang sulit.
Misalnya, ketika banyak kamar hotel yang tidak dihuni atau banyak kursi pesawat yang kosong. Maka, keduanya tidak bisa dipergunakan diwaktu yang lain dan akan hilang begitu saja. Oleh karena itu, penyedia jasa sebaiknya memiliki strategi agar dapat selalu menyesuaikan tingkat permintaan dan penawaran.
Strategi Pemasaran Jasa
Jika kita belajar dari Intuit.com, maka kita akan menemukan beberapa strategi dalam pemasaran jasa. Berikut ini adalah 6 strategi marketing jasa yang sebaiknya dilakukan oleh semua penyedia jasa, apapun klasifikasinya:
1. Memberikan Pelayanan secara Efisien
Setiap penyedia jasa hendaknya memberikan pelayanan dengan tepat dan juga cepat serta sesuai dengan keinginan konsumen. Pasalnya, tidak jarang penyedia jasa yang menawarkan jasa yang membuat konsumen kerepotan, padahal kebutuhan konsumen tersebut tidak terlalu kompleks. Dengan memberikan pelayanan yang efisien, maka konsumen juga akan menunjukkan sikap loyalitasnya.
2. Memuaskan Keluhan Pelanggan
Tidak hanya memberikan pelayanan secara efisien dan terbaik, tetapi pelayan jasa juga perlu mengatasi tiap permasalahan atau keluhan pelanggan. Setiap permasalahan atau keluhan haruslah ditangani dengan baik dan juga tuntas. Dengan memberikan pelayanan terbaik pada konsumen, maka akan memberikan kesan yang terbaik juga terhadap pelayanan jasa tersebut.
3. Memanfaatkan Teknologi
Pemanfaatan teknologi bisa digunakan dalam marketing jasa, seperti menggunakan marketing jasa secara online. Misalnya, yaitu dengan membuat website yang telah dioptimalisasi menggunakan SEO dan didukung dengan penggunaan media sosial. Selain itu, pemanfaatan teknologi juga akan memudahkan konsumen dalam mengakses beragam layanan jasa.
4. Peran Karyawan dalam Melayani Konsumen
Salah satu hal yang mampu menarik konsumen yaitu bagaimana peran karyawan dalam sebuah penyedia jasa. Jika sebuah penyedia jasa memiliki karyawan yang melakukan kinerja terbaik, tentu akan menjadi daya tarik sendiri terhadap konsumen. Kemudian, kinerja karyawan yang baik juga akan membangun citra positif bagi penyedia jasa.
5. Mengadaptasi Budaya yang Berkembang
Bagi penyedia jasa, penting untuk selalu mengetahui perkembangan tren ataupun budaya yang sedang populer dan digandrungi. Pasalnya, tren maupun budaya akan mempengaruhi cara pemasaran jasa. Jika ingin melakukan marketing jasa yang menarik dan mampu menjaring banyak konsumen, lakukan cara pemasaran yang sedang populer dengan budaya atau tren sekarang ini.
6. Penentuan Harga yang Tepat dan Rasional
Penyedia jasa hendaknya bisa menetapkan harga yang rasional dan juga tepat berdasarkan kemampuan konsumen yang disasar. Selain itu, penetapan harga juga bisa berdasarkan dari manfaat yang diperoleh konsumen dalam sebuah jasa yang ditawarkan. Harga suatu jasa akan semakin tinggi apabila manfaat yang dirasakan konsumen semakin besar.
Konsep Pemasaran Jasa
Setelah memahami apa itu marketing jasa, kemudian saatnya mengetahui konsep dari marketing jasa. Pada umumnya, setiap organisasi maupun perusahaan menganut salah satu konsep pemasaran. Pemilihan konsep tersebut berdasarkan pada beberapa faktor, misalnya visi misi perusahaan, lingkungan internal dan eksternal, dan lainnya. Berikut ini adalah 5 kategori dari konsep pemasaran jasa:
1. Konsep Produksi
Dalam konsep ini, menjelaskan bahwa setiap konsumen akan lebih menyukai apabila suatu produk jasa mudah ditemukan, tersedia dimana-mana atau banyak tempat dan harganya terjangkau. Jadi, konsep ini mengacu pada produksi dan juga mengoptimalkan produk jasa secara ekonomis dan juga efisien.
Produk jasa dalam konsep ini juga memaksimalkan jangkauan distribusi produk jasa pada masyarakat secara luas. Oleh karena itu, bagi perusahaan yang menganut konsep ini akan memaksimalkan keberadaan jasanya. Dengan begitu, konsumen dapat dengan mudah memperoleh jasa yang disediakan dengan cepat dan juga mudah.
2. Konsep Produk
Pada konsep ini dijelaskan bahwa konsumen lebih menyukai suatu produk jasa yang memiliki ciri khas yang unik dibandingkan dengan produk jasa lainnya. Kemudian, konsumen juga menyukai produk jasa yang memiliki manfaat yang bagus. Jadi, dalam konsep ini menekankan pada suatu produk jasa yang mengoptimalkan kualitas dan mengedepankan kelebihan yang dimiliki suatu produk jasa.
Dengan begitu, suatu produk jasa tersebut akan terlihat berbeda dengan produk jasa sejenis sehingga bisa menarik konsumen. Bagi perusahaan yang menggunakan konsep ini, berarti untuk mendapatkan kepuasan konsumen, suatu perusahaan harus mampu menghasilkan produk jasa yang berkualitas dan unik.
3. Konsep Penjualan
Dalam konsep ini menerangkan bahwa konsumen akan menyukai suatu produk jasa yang memiliki sarana yang lengkap dan banyak. Kemudian, konsumen juga menyukai apabila suatu perusahaan melakukan usaha penjualan dan juga promosi dengan gencar. Jadi, dalam konsep pemasaran jasa ini, berkiblat pada kegiatan penjualan dan juga promosi secara massif agar konsumen tertarik.
Dengan begitu, perusahaan yang menggunakan konsep ini harus memaksimalkan jasanya dengan lengkap serta gencar melakukan promosi pada konsumen. Maka, konsumen akan merasa senang dan mau memiliki atau menggunakan jasa tersebut daripada jasa lainnya yang serupa.
4. Konsep Pemasaran
Pada konsep ini menekankan bahwa konsumen akan merasa puas atau senang jika suatu produk jasa sesuai dengan keinginan dan juga kebutuhannya. Jadi, perusahaan yang menggunakan konsep ini akan menitikberatkan pada pemenuhan kebutuhan dan juga keinginan konsumen untuk memuaskan konsumen tersebut.
Kemudian, konsep ini juga didasari atas kemudahan konsumen dalam memperoleh suatu produk jasa tersebut. Bagi perusahaan yang menggunakan konsep ini, maka mereka perlu memahami berbagai kebutuhan dan juga keinginan konsumen. Jika perusahaan tersebut ingin mendapatkan keuntungan, mereka pun harus fokus pada konsumen atau berorientasi terhadap konsumen.
5. Konsep Pemasaran Sosial
Dalam konsep ini, konsumen akan menyukai suatu produk jasa yang menawarkan manfaat lebih dan konsumen diajak turut serta berpartisipasi dalam produk jasa tersebut. Dengan begitu, keuntungan maupun kepuasannya dapat dirasakan oleh kedua belah pihak.
Pemasaran sosial juga biasanya digunakan untuk mengubah suatu kebiasaan dalam kelompok sosial tertentu. Misalnya, yaitu pada LSM Internasional Greenpeace yang aktif mengkampanyekan gerakan peduli terhadap lingkungan hidup. Jadi, pada konsep ini berkiblat kepada kepuasan bersama sehingga konsumen dapat merasakan manfaat dan meningkatkan taraf kesejahteraannya karena manfaat tersebut.
Tujuan Pemasaran Jasa
Meskipun marketing jasa didefinisikan berbeda dalam hal penekanannya, tetapi semuanya memiliki pengertian yang berkaitan satu sama lain. Kunci utamanya adalah bagaimana produsen bisa mencapai kepuasan konsumen. Kemudian, berdasarkan tujuan organisasinya, marketing jasa diklasifikasi menjadi dua, yaitu:
- Commercial Services. Profit services atau commercial services adalah jasa yang tujuannya untuk mendapatkan keuntungan atau laba. Contoh dari tujuan ini adalah bank, hotel, bioskop, penyewaan mobil. Semua organisasi atau perusahaan tersebut beroperasi untuk mendapatkan keuntungan semata.
- Non-Profit Services. Kebalikan dari commercial services, non-profit services merupakan jasa yang tujuannya untuk kepentingan sosial. Contoh dari non-profit services, yaitu perpustakaan umum, panti asuhan, dan juga museum. Jasa tersebut beroperasi tanpa mengincar keuntungan atau laba dan
Bauran Pemasaran Jasa
Pada dasarnya, konsep pemasaran produk hampir sama dengan konsep pemasaran jasa. Namun, berdasarkan karakteristik jasa, bauran marketing jasa memiliki perluasan dibandingkan dengan marketing produk, yaitu tidak hanya soal produk, harga, distribusi, dan promosi. Jadi, terdapat 7 bauran marketing jasa yang akan dijelaskan berikut ini:
1. Product (Produk)
Dalam hal ini, berarti produk (bisa berupa fisik maupun tidak) yang dapat ditawarkan pada konsumen untuk memenuhi keinginan dan juga kebutuhan tertentu. Jadi, produk merupakan suatu hal yang ditawarkan ke market untuk didapatkan, dimiliki, ataupun dikonsumsi dan dapat memenuhi keinginan dan juga kebutuhan konsumen.
2. Price (Harga)
Suatu strategi dalam menentukan atau menetapkan harga akan berdampak sangat penting dalam keputusan pembelian konsumen. Selain itu, harga juga akan mempengaruhi image dari sebuah produk, baik jasa maupun fisik. Adanya karakteristik tidak berwujud pada pemasaran jasa juga menjadi indikator penentu akan kualitas dari sebuah penyedia jasa.
3. Place (Tempat)
Dalam marketing jasa, tempat atau place berarti adalah bagaimana cara penyampaian jasa kepada konsumen. Selain itu, tempat juga bisa berarti dimana lokasi yang strategis untuk menyampaikan jasa pada konsumen. Terdapat tiga pihak yang terlibat dalam penyampaian jasa, yaitu konsumen, perantara, dan penyedia jasa.
4. Promotion (Promosi)
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan promosi, seperti kemampuan dalam menetapkan tujuan promosi, dan juga keahlian dalam mengembangkan pesan yang akan disampaikan. Kemudian, pemilihan bauran komunikasi juga menjadi salah satu faktor keberhasilan dalam melakukan promosi. Beberapa hal yang biasa digunakan dalam kegiatan promosi, yaitu public relations, advertising, direct mail, dan lain sebagainya.
5. People (Orang)
Orang memiliki keterkaitan dengan marketing jasa, yaitu berguna sebagai penyedia jasa dan dapat mempengaruhi kualitas dari sebuah jasa. Oleh karena itu, untuk mencapai kualitas terbaik, perlu untuk melatih karyawan untuk senantiasa memberikan kepuasan dan juga memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen.
6. Process (Proses)
Proses dalam pemasaran jasa yaitu berhubungan dengan kualitas jasa yang diberikan, terutama saat pada hal sistem penyampaian jasa. Itulah mengapa penting untuk memperhatikan hal ini bagi high-contact services. Misalnya, pada penyedia jasa pendidikan, kualitasnya dapat dilihat dari bagaimana guru dan stafnya menjalankan kewajibannya dalam melayani para siswa dan orang tua murid.
7. Customer Service (Pelayanan Konsumen)
Pelayanan konsumen yaitu meliputi sebelum transaksi, saat transaksi, dan juga setelah transaksi. Ketiga hal tersebut akan mempengaruhi satu sama lain, misalnya saat sebelum transaksi akan berpengaruh pada kegiatan saat transaksi dan juga setelah transaksi. Tujuan dari adanya customer service yaitu agar konsumen dapat memberikan referensi yang positif dan menunjukkan loyalitas yang tinggi.
Jenis-Jenis Pemasaran Jasa
Setelah mengetahui bauran marketing jasa, saatnya mengetahui jenis-jenis marketing jasa. Sebenarnya ada beragam jenis marketing jasa yang dibutuhkan manusia, seperti jasa perumahan, perpustakaan, pendidikan, dan lain sebagainya, Namun, dari banyaknya jenis pemasaran jasa, dapat dikelompokkan menjadi sebagai berikut:
1. Personalized Services
Jenis marketing jasa yang pertama yaitu personalized service, yaitu jasa yang mengutamakan pelayanan seseorang atau perlengkapannya. Contoh penyedia jasa yang termasuk dalam personalized services adalah salon kecantikan, fotografi, ataupun laundry. Maka, penyedia jasa wajib selalu memperhatikan fasilitas yang disediakan, suasana yang menarik, lokasi yang strategis, dan nama baik penyedia jasa.
Hal tersebut wajib dipenuhi agar penyedia jasa mendapatkan konsumen yang loyal. Misalnya, jika membuka salon kecantikan, perlu menjaga kebersihan salon, mendidik setiap kapster sehingga bisa bekerja profesional. Kemudian, hadirkan juga pelayanan terbaik untuk memuaskan konsumen.
2. Financial Services
Penyedia jasa yang termasuk dalam financial services, adalah bank, asuransi, lembaga penanaman modal, utilitas, dan layanan transportasi publik. Maksud dari utilitas publik adalah seperti perusahaan air minum, perusahaan gas, dan perusahaan listrik. Konsumennya pun beragam, mulai dari konsumen lokal, perdagangan dan perkantoran, serta pemerintah daerah setempat.
Kemudian untuk layanan transportasi publik, seperti kendaraan umum, kereta api, bus, pesawat udara, dan lain sebagainya. Pelayanan transportasi publik juga termasuk didalamnya untuk mengangkut penumpang dan juga barang.
3. Entertainment
Jenis penyedia jasa yang termasuk dalam kelompok entertainment adalah bioskop, olahraga, gedung-gedung pertunjukkan, ataupun usaha yang berhubungan dengan hiburan lainnya, Cara marketing atau pemasaran yang digunakan adalah dengan sistem penyaluran karcis secara langsung pada konsumen. Sistem penyaluran karcis tersebut dapat dijual langsung di loket-loket maupun secara online.
4. Hotel Services
Jenis marketing jasa lainnya yaitu hotel, yang menggunakan seluruh atau sebagian bangunannya untuk menyediakan jasa penginapan, makanan, dan minuman serta jasa pelengkap lainnya. Hotel dikelola secara komersial dan merupakan salah satu sarana dalam bidang kepariwisataan. Untuk itu, hotel perlu mengadakan beragam kerja sama seperti travel biro, tempat rekreasi, dan lain sebagainya.
Klasifikasi Pemasaran jasa
Menurut ahli marketing jasa, yaitu Tjiptono, marketing jasa jasa dapat dibagi menjadi tujuh klasifikasi. Klasifikasi tersebut merujuk pada jenis pada masing-masing penyedia jasa. Berikut ini adalah 7 klasifikasi pemasaran jasa yang sebaiknya diketahui:
1. Segmen Pasar
Menurut segmen pasar, ada dua jenis jasa, yaitu jasa kepada konsumen dan juga jasa kepada perusahaan atau organisasi. Contoh dari jasa kepada konsumen yaitu, pendidikan, perbankan, dan asuransi sedangkan contoh jasa kepada organisasi yaitu jasa konsultan profesional.
Jika melakukan segmentasi pasar, ada beberapa manfaat yang bisa didapatkan oleh penyedia jasa, yaitu:
- Merancang sebuah jasa yang lebih peka dan juga tanggap terhadap kebutuhan konsumen.
- Dapat menelaah lebih jauh mengenai pasar potensial.
- Menentukan peluang yang dimiliki.
- Meningkatkan kemampuan untuk lebih unggul dan kompetitif
- Memutuskan bagaimana komunikasi yang efisien dan juga efektif.
2. Tingkat Keberwujudan
Ada tiga macam kriteria pada tingkat keberwujudan, yang pertama yaitu rented goods service. Rented goods service dapat diartikan saat konsumen hanya menggunakan produk hanya dalam jangka waktu tertentu atau konsumen hanya menyewa saja. Contohnya yaitu, hotel, penyewaan kendaraan, gedung, dan lain sebagainya.
Kriteria kedua yaitu owned goods service, yaitu dimana barang yang dimiliki oleh konsumen diperbaiki, dioptimalkan, atau diurus oleh perusahaan penyedia jasa. Contohnya yaitu jasa reparasi, seperti jasa reparasi mobil, motor, kulkas, televisi, mesin cuci, arloji, dan lain sebagainya.
Kemudian, kriteria terakhir yaitu non good service, yaitu jasa personal yang tidak berwujud dan ditawarkan pada konsumen. Misalnya, yaitu asisten rumah tangga, guru, sopir, dosen, dan lain sebagainya.
3. Keterampilan Penyedia Jasa
Pada tingkatan keterampilan penyedia jasa, ada dua kriteria, yaitu penyedia jasa merupakan jasa profesional dan juga jasa non-profesional. Contoh dari jasa profesional adalah dokter, konsultan, arsitek, akuntan, dan lain sebagainya. Sedangkan, contoh dari jasa non-profesional adalah keamanan, supir, dan lain sebagainya.
4. Tujuan Organisasi Jasa
Berdasarkan tujuan organisasi jasa, perusahaan jasa terdiri dari beberapa jenis, yaitu mulai dari perumahan, operasi rumah tangga, rekreasi, personal care, dan perawatan kesehatan. Kemudian, jenis lainnya yaitu pendidikan, asuransi, perbankan, transportasi, dan juga komunikasi.
5. Regulasi
Pada klasifikasi pemasaran jasa di tingkat regulasi, ada dua jenis. Jenis tersebut yaitu regulated service dan juga non-regulated service. Contoh dari regulated service adalah perbankan, broker, dan angkutan umum, sedangkan contoh non-regulated service, yaitu katering dan jasa perbaikan rumah.
6. Tingkat Intensitas Karyawan
Ada dua macam tingkat intensitas karyawan, yaitu jasa berbasis pelayanan dan jasa berbasis orang. Contoh dari jasa berbasis pelayanan (equipment based service), yaitu laundry, service kendaraan, dan cuci mobil otomatis. Kemudian, contoh dari layanan berbasis orang (people based service), yaitu pelatih olahraga, konsultan, guru, dan dosen.
7.Tingkat Kontak Penyedia Jasa dan Pelanggan
Ada dua jenis pelayanan jasa berdasarkan tingkat kontak penyedia jasa dan pelanggan, yaitu high contact service dan juga low contact service. Contoh dari high contact service, yaitu seperti sekolah, bank, dan klinik dokter. Kemudian untuk contoh low contact service, yaitu bioskop dan gedung olah raga.
Itulah ulasan lengkap mengenai pemasaran jasa yang perlu diketahui, terutama bagi penyedia jasa. Memahami marketing jasa lebih jauh akan membantu penyedia jasa untuk bisa menghasilkan manajemen marketing jasa yang lebih baik. Kemudian, akan berpengaruh juga pada citra penyedia jasa dan juga loyalitas konsumen.