Pemasaran Holistik adalah konsep pemasaran yang mempertimbangkan keseluruhan bagian bisnis dan semua saluran pemasaran yang berbeda sebagai suatu kesatuan sistem yang saling bekerjasama.
Dalam konsep pemasaran ini, sebuah bisnis dengan beberapa departemen yang berbeda yang dimilikinya, bersatu secara sinergi dalam mengejar misi yang sama, pengalaman pelanggan yang hebat, dan citra merek yang positif.
Dalam konsep pemasaran Holistik, semuanya dianggap sangat penting dalam pemasaran, baik itu produk yang dihasilkan, karyawan, pesaing, bahkan lingkungan sekitar. Oleh karena itu sudut pandang yang lebih luas dan terintegrasi dibutuhkan dalam melihat semua ini.
Proses pemasaran ini juga memperhitungkan pertimbangan pemangku kepentingan, baik itu pelanggan, karyawan, pemasok, maupun masyarakat secara keseluruhan ketika membuat dan menerapkan strategi pemasaran.
Konsep ini telah mendapatkan popularitas karena tingkat kejenuhan yang tinggi dan meningkatnya persaingan di pasar.
Bisnis menyadari bahwa mereka dapat mendiferensiasi diri mereka sendiri melalui pendekatan holistic marketing, dan pada saat yang sama menciptakan sinergi antar departemen dalam organisasi.
Pemasaran Holistik Dan Holisme
Menurut w3-lab konsep pemasaran holistik didasarkan pada filosofi holisme. Gagasan holisme sendiri merupakan gagasan yang sudah cukup tua. Holisme berasal dari bahasa Yunani ὅλος Holos yang berarti semua atau seluruh.
Holisme adalah gagasan yang menyatakan bahwa berbagai sistem harus dipandang sebagai suatu keutuhan, tidak hanya sebagai kumpulan dari beberapa bagian.
Holisme dapat diterapkan pada berbagai bidang. Dan jika diterapkan pada bidang pemasaran, maka lahirlah suatu konsep yang kita kenal sebagai pemasaran holistik.
Apa Itu Pemasaran Holistik?
Pemasaran holistik adalah konsep pemasaran bisnis yang menganggap bisnis dan semua bagiannya sebagai satu kesatuan untuk mencapai tujuan bersama pada setiap aktivitas dan orang yang terkait dengan bisnis itu.
Bisnis itu seperti tubuh manusia: ia memiliki bagian-bagian yang berbeda, tetapi hanya dapat berfungsi dengan baik ketika semua bagian itu bekerja sama menuju tujuan yang sama.
Pengertian Pemasaran Holistik Menurut Philip Kotler
Menurut Philip Kotler dan Keller, konsep pemasaran holistik adalah konsep yang menyatukan pengembangan, desain, dan implementasi program, proses, dan aktivitas pemasaran dalam satu kesatuan yang saling bergantung satu sama lain.
Pengertian ini beliau sampaikan dalam bukunya yang terkenal yang berjudul “A Framework for Marketing Management”.
Anda akan menemukan pengertian tersebut pada bab satu, subbab “Company Orientation Toward the Marketplace”.
Holistic marketing merupakan perkembangan dari konsep marketing yang telah ada sebelumnya., yaitu :
- Konsep Produksi
- Konsep Produk
- Konsep Penjualan
- Konsep Pemasaran
- Konsep Pemasaran Berwawasan Sosial
- Konsep Pemasaran Holistik
Dalam buku tersebut, Philip Kotler juga menjelaskan bagaimana konsep marketing tersebut dapat dicapai. Beliau menjelaskan bahwa ada empat komponen yang harus disiapkan demi mewujudkan pemasaran holistik.
Empat komponen itu adalah relationship marketing, integrated marketing, internal marketing, dan yang terakhir adalah performance marketing. Setelah ini kita akan membahas empat komponen tersebut satu persatu.
Komponen Pemasaran Holistik
Meskipun strategi implementasi berbeda antara satu perusahaan dan perusahaan lainnya, tapi setiap pendekatan pemasaran holistik mencakup empat komponen utama: pemasaran relasional, pemasaran terpadu, pemasaran internal, dan pemasaran masyarakat. Berikut ini penjelasannya.
Relationship Marketing (Pemasaran Relasional)
Tujuan dari konsep pemasaran relasional adalah untuk mengembangkan hubungan jangka panjang dan mendalam yang saling menguntungkan. Hal inilah yang mampu mempertahankan bisnis dalam jangka panjang.
Menurut Philip Kotler, terdapat empat pihak utama dalam pemasaran relasional yaitu pelanggan, karyawan, mitra pemasaran (saluran, pemasok, distributor, dealer, agen), dan anggota komunitas keuangan (pemegang saham, investor, analis).
Pemasar harus menciptakan hubungan yang baik dan mampu memberikan manfaat kepada semua pihak tersebut serta menyeimbangkan manfaat itu bagi semuanya.
Memperoleh pelanggan baru bisa jadi menantang dan mahal. Pemasaran relasional membantu mempertahankan pelanggan dalam jangka panjang, yang menghasilkan loyalitas pelanggan, bukan pelanggan yang hanya melakukan sekali pembelian.
Hasil akhir dari pemasaran relasional adalah aset unik perusahaan yang disebut jaringan pemasaran (Marketing Network).
Jaringan pemasaran terdiri dari perusahaan dan para pemangku kepentingan seperti pelanggan, karyawan, pemasok, distributor, pengecer, dan pihak lain yang telah membangun hubungan yang saling menguntungkan dengan bisnis Anda.
Jadi jika kita simpulkan, sebenarnya prinsipnya sederhana :
Bangun hubungan yang efektif dengan pemangku kepentingan, dan keuntungan akan mengikuti.
Efek dari hal ini bisa jadi sangat besar. Misalnya lebih banyak perusahaan memilih untuk memiliki merek daripada aset fisik.
Mereka akan mensubkontrakkan aktivitas bisnisnya ke perusahaan yang dapat melakukannya dengan lebih baik dan lebih murah sambil tetap mempertahankan aktivitas inti dari bisnis mereka.
Perusahaan juga membentuk penawaran, layanan, dan pesan berbeda kepada pelanggan individu, berdasarkan informasi tentang transaksi masa lalu, demografi, psikografik, dan preferensi media dan distribusi mereka. Biasa kita kenal dengan istilah personalisasi.
Pemasaran harus terampil dalam manajemen hubungan pelanggan tetapi juga manajemen hubungan mitra bisnis.
Integrated Marketing (Pemasaran Terpadu)
Pemasaran terpadu adalah penggabungan semua upaya perusahaan untuk memuaskan pelanggan, karyawan, dan pemangku kepentingan lainnya.
Pemasaran terpadu adalah strategi untuk menyampaikan pesan terpadu di semua saluran pemasaran yang digunakan merek Anda. Pemasaran terpadu memberikan konsistensi di mana pun pelanggan memilih untuk berinteraksi dengan suatu merek.
Sebagai contoh, misalnya pelanggan melihat konten pemasaran di desktop dan seluler, pengalaman dan pesannya harus tetap sama.
Contoh lain misalnya pelanggan mengajukan pertanyaan tentang produk melalui layanan chatbot otomatis di situs web Anda harus menerima pengalaman yang serupa seperti seseorang yang bertanya melalui telpon atau bahkan datang langsung ke kantor perwakilan penjualan.
Karena menggabungkan seluruh unsur pemasaran, maka nilai yang akan diberikan ke pelanggan pun nantinya akan menjadi lebih besar dan lebih menarik.
Tapi mengingat kompleksitas saluran pemasaran modern, pemasaran terpadu biasanya tidak dapat terjadi tanpa perencanaan matang dan upaya yang keras. Tapi percayalah, seluruh investasi Anda pasti akan terbayar dengan hasil yang memuaskan.
Saat ini pemasaran terpadu seperti sebuah keharusan. Tanpa pemasaran terpadu, Anda berisiko menyampaikan pesan yang tidak sama, seakan-akan berkomunikasi dengan suara terputus.
Di mata pelanggan, pesan yang Anda sampaikan menjadi tidak jelas dan sulit dipahami. Tentu saja ini akan berdampak buruk untuk merek.
Pemasaran terpadu memang memberikan hasil yang lebih efektif dengan biaya lebih rendah, tetapi berhati-hatilah dalam memilih teknologi yang Anda gunakan.
Internal Marketing (Pemasaran Internal)
Pemasaran internal adalah pemasaran dengan mempromosikan misi, tujuan, tujuan, budaya, produk dan layanan, dan merek organisasi Anda kepada internal perusahaan termasuk karyawan Anda sendiri.
Tujuan pemasaran internal adalah untuk “menjual” bisnis Anda kepada karyawan sehingga mereka lebih terlibat, sadar dan lebih memahami organisasi Anda.
Hal ini dapat meningkatkan keterlibatan karyawan, meningkatkan jangkauan merek secara keseluruhan, dan yang terpenting, karyawan dapat memberikan nilai kepada pelanggan potensial karena mereka percaya dan memahami tujuan dan visi perusahaan itu sendiri.
Pemasaran internal didasarkan pada gagasan bahwa sikap pelanggan terhadap perusahaan tidak hanya dipengaruhi oleh produk atau layanan, tetapi keseluruhan pengalaman yang mereka dengan perusahaan.
Itu artinya termasuk juga interaksi pelanggan dengan para karyawan di berbagai departemen yang berbeda (bukan hanya tim layanan pelanggan). Jika mereka mendapat pengalaman yang menyenangkan ketika berinteraksi, tentu itu akan mempengaruhi Customer Lifetime Value.
Seperti bentuk pemasaran dan periklanan lainnya, pemasaran internal adalah suatu keharusan. Sulit bagi karyawan untuk peduli dengan pekerjaan mereka jika mereka tidak memahami nilai organisasi Anda.
Kurangnya pemasaran internal juga dapat merusak upaya perekrutan Anda. Karyawan yang berbakat tidak bertahan lama sehingga sulit untuk mempertahankan keunggulan bisnis. Pada gilirannya, dapat menyebabkan lebih banyak hal negatif pada bisnis Anda.
Beberapa contoh upaya pemasaran internal meliputi:
- Mendidik karyawan tentang tujuan dan nilai perusahaan
- Mendorong masukan karyawan tentang kebijakan dan kepemimpinan perusahaan, memungkinkan dialog terbuka dan menerima kritik apa pun
- Menjalin komunikasi dan kerjasama antar karyawan
- Memastikan karyawan mengetahui bahwa kontribusi mereka penting dan penting bagi keberhasilan perusahaan.
- Memberikan produk atau layanan kepada karyawan untuk digunakan
Dengan pemasaran internal diharapkan juga dapat membuat seluruh tenaga kerja internal Anda menjadi perpanjangan dari tim pemasaran dan penjualan.
Performance Marketing (Pemasaran Kinerja)
Performance Marketing adalah istilah komprehensif yang mengacu pada program pemasaran yang diukur dengan tercapainya tindakan tertentu. Kinerja pemasaran tidak hanya diukur dari pendapatan saja.
Adapun kinerja yang dinilai di dalamnya meliputi pangsa pasar, kepuasan pelanggan, kualitas produk dan juga hukum sosial, etika, dan lingkungan dari suatu aktivitas pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan.
Pemasaran kinerja memerlukan pemahaman tentang manfaat finansial dan nonfinansial bagi bisnis dan masyarakat dari aktivitas dan program pemasaran.
Ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan untuk menafsirkan apa yang terjadi pada pangsa pasar, seperti tingkat kehilangan pelanggan, kepuasan pelanggan, kualitas produk, dan ukuran lainnya.
Anda juga harus mempertimbangkan efek hukum, etika, sosial, dan lingkungan dari kegiatan dan program pemasaran.
Contohnya dapat Anda lihat pada proses pendirian merek es krim Ben & Jerry’s. Ben Cohen dan Jerry Greenfield menganut konsep pemasaran kinerja. Mereka mengukur dampak lingkungan dari produk dan proses mereka.
Itu kemudian berkembang menjadi pengukuran pada dampak sosial dari seluruh rangkaian kegiatan bisnis perusahaan. Hal ini patut menjadi perhatian karena beberapa perusahaan telah gagal memenuhi tanggung jawab hukum dan etika mereka, dan di lain pihak konsumen menuntut perilaku yang lebih bertanggung jawab.