Image SEO adalah teknik yang mengoptimalkan gambar untuk mesin pencari. Optimalisasi gambar dapat dilakukan dengan mengubah ukuran, memotong, menambahkan teks deskriptif pada gambar dan masih banyak lagi teknik yang lain.
Pada artikel kali ini Anda tidak hanya akan mempelajari secara tuntas mengenai berbagai teknik tersebut tapi juga berbagai persiapa yang harus dilakukan sebelum mencoba berbagai teknik optimasi image SEO.
Dengan mengoptimasi image SEO, Anda akan mendapat banyak manfaat. Salah satunya adalah, image yang Anda gunakan dapat muncul diberbagai produk Google berikut ini.
- Google Search
- Google Image
- Google Discover
- YouTube*
Masih Perlukah Optimasi Image SEO?
Seperti Anda ketahui, perkembangan teknologi pengenalan citra atau image recognition sangatlah pesat. Dan jika Anda ingin mencoba sejauh mana Google dapat melakukannya. Maka Anda dapat mengunjungi Google Cloud Vision API.
Coba Anda perhatikan contoh berikut ini :
Coba Anda amati, Google dapat mengidentifikasi objek kucing dan jam tangan dalam sebuah foto. Ini dapat memberikan bayangan betapa cerdasnya teknologi yang digunakan oleh Google. Namun, tentu teknologi tersebut masih belum sempurna. Perhatikan contoh berikut.
Terlihat pada contoh di atas bahwa Google tidak dapat mengenali objek kedua yaitu anjing. Hal ini mungkin terjadi karena gambar latar yang membuat objek tersebut jadi tidak terlalu jelas.
Jadi dapat kita katakan bahwa memang teknologi pengenalan citra yang digunakan Google belumlah sempurna. Hal yang sama juga disampaikan langsung oleh Google dalam sebuah podcast Search of The Record pada 11 November 2021 yang lalu.
Google menyatakan bahwa mereka masih sangat membutuhkan atribut pada image serta teks di sekitar image untuk membantu memberikan konteks pada image tersebut. Oleh karena itu optimasi image SEO masih sangat diperlukan.
Persiapan Optimasi Image SEO
Sebelum membahas berbagai trik dan hal teknis mengenai optimasi image SEO, penting bagi Anda untuk memikirkan beberapa hal sebagai langkah persiapan.
John Mueller, seorang Webmaster Trends Analyst di Google dalam Search Central Lightning Talks tentang SEO for Google Images pernah menyampaikan mengenai beberapa hal yang patutu dipertimbangkan sebelum Anda mulai mengoptimasi image SEO. Berikut ini beberapa hal tersebut.
- Apakah pengguna menelusuri konten Anda secara visual?
- Jika demikian, bagaimana cara mereka menelusuri konten Anda?
- Apakah pratinjau konten Anda sudah cukup menarik bagi mereka?
- Apakah konten Anda memiliki gambar yang sangat relevan bagi mereka?
Empat pertanyaan di atas setidak dapat memberikan gambaran mengenai gambar yang harus Anda sediakan dalam konten Anda.
Cara Optimasi Image SEO
Pilih Image Yang Tepat
Selalu lebih baik menggunakan gambar orisinal yaitu foto yang Anda ambil sendiri daripada foto stok atau foto gratisan yang didapat di internet. Artikel Anda membutuhkan gambar yang relevan dengan konten.
Jika Anda menambahkan foto acak hanya untuk mendapatkan poin hijau di analisis konten plugin SEO seperti Yoast SEO ataupun RankMath, maka itu adalah sebuah kesalahan. Gambar yang ditampilkan harus mencerminkan topik postingan atau memiliki tujuan ilustratif tertentu dalam konten tersebut.
Menempatkan gambar yang tidak ada hubungannya dengan konten hanya akan memberikan dampak negatif bagi Anda dan pengguna. Sebaiknya gunakan gambar yang memberi nilai tambah pada konten Anda.
Jika Anda tidak memiliki gambar orisinal yang dapat Anda gunakan, jalan terakhir adalah dengan menggunakan layanan stok foto gratis maupun berbayar yang banyak tersedia secara online saat ini.
Tapi sebaiknya foto-foto tersebut diolah kembali agar sesuai dengan konten Anda serta brand yang Anda wakili. Hindari memasukkan foto stok tanpa pengolahan terlebih dahulu.
Selain itu Anda juga bisa menggunakan gambar berupa grafik atau ilustrasi, seperti yang saya gunakan pada artikel ini dan seluruh artikel dari Projasaweb yang lain.
Berikan Konteks Pada Gambar
Optimasi image SEO yang paling sering diabaikan adalah memberikan konteks pada sebuah gambar. Pemberian konteks adalah saran kedua yang dianjurkan oleh Google untuk optimasi sebuah image. Jadi ini langkah yang sangat penting.
Pastikan konten visual yang Anda gunakan relevan dengan topik kontennya. Sesuaikan gambar dengan judul dan heading halaman yang Anda gunakan untuk memberikan konteks. Karena Google tidak hanya memerlukan konten, tapi juga konteks.
Google dapat menggunakan algoritmanya untuk memahami konten gambar. Tapi Google masih sangat bergantung pada teks yang berada di sekitar gambar untuk memahami konteks dari gambar tersebut. Tek tersebut dapat berupa.
- Judul gambar
- Teks di sekitar gambar
- Nama file
- Deskripsi gambar
- dan lain-lain
Google mengekstrak informasi tentang materi pokok gambar dari konten halaman, termasuk teks dan judul gambar.
Sama halnya, nama file dapat memberikan petunjuk tentang materi pokok gambar ke Google. Misalnya, anak-kucing-persia-hitam.jpg lebih baik daripada IMG00023.JPG. Jika Anda mengunggah sebuah gambar, pastikan Anda telah menyesuaikan nama filenya.
Berfikirlah seperti pengguna website Anda berfikir. Tempatkan diri Anda sebagai pembaca artikel. Apa kata dan frasa yang mungkin mereka gunakan. Gambar apa yang ingin mereka lihat? Dan gambar apa yang menarik bagi mereka?
Isi Atribut Alt Text Dengan Lengkap
Salah satu teknik optimasi image SEO terpenting adalah mengisi atribut alt text. Ada dua teknik optimasi yang disebutkan secara langsung oleh para Googler (karyawan tetap Google). Dan alt text adalah salah satunya.
Bagi Anda yang tidak familiar dengan istilah atribut HTML, bari kita bahas sedikit agar Anda memiliki beberapa gambaran.
Untuk menampilkan sesuai dalam dokumen HTML, Anda memerlukan sebuah tag atau elemen HTML. Misalnya Anda ingin menampilkan paragraf maka diperlukan elemen paragraf berupa tag seperti berikut ini.
<p>ini paragraf</p>
Sedangkan jika Anda ingin menampilkan image, maka diperlukan elemen image seperti berikut ini.
<img src="projasaweb.jpg" alt="Girl in a jacket" width="500" height="600">
Bisa dilihat bahwa di dalam tag image di atas terdapat banyak informasi. Informasi-informasi tersebut disimpan dalam bentuk atribut HTML. Misalnya informasi lebar image disimpan dalam atribut
width="500"
Nah, khusus untuk image SEO, atribut terpenting yang wajib Anda isi adalah atribut alt
. Atribut alt
ini artinya adalah alternatif teks. Biasanya atribut alt ini diisi dengan kata kunci yang disasar.
Atribut alt
menentukan teks alternatif yang akan ditampilkan jika gambar tidak dapat dimunculkan. Gambar tidak dapat muncul bisa disebabkan oleh beberapa alasan, misalnya karena koneksi yang lambat, kesalahan dalam atribut src
, atau jika pengguna menggunakan mode screen reader.
Atribut alt
juga merupakan cara untuk memberikan informasi tentang gambar pada pengguna
yang tak bisa melihat gambarnya. Mereka juga biasanya menggunakan mode screen reader. Jadi penerapan atribut alt
itu bagus untuk aksesibilitas dan bagus untuk mesin pencari.
Pada WordPress, Anda dapat menentukan atribut alt saat mengunggah berkas gambar.
Ketika gambar berhasil diunggah, maka perhatikan panel disebelah kanan. Maka Anda akan menemukan panel seperti pada gambar di atas.
Optimasi Penempatan Gambar
Salah satu teknik image SEO penting adalah penempatannya.Jika memungkinkan, pastikan gambar ditempatkan di dekat dengan teks yang relevan dan di halaman yang relevan dengan materi pokok gambar. Mengenai alasannya, kita sudah bahas pada sebelumnya.
John Mueller dalam Search Central Lightning Talks juga menyampaikan bahwa sebaiknya Anda menempatkan gambar terpenting pada bagian atas halaman.
Jika Anda menggunakan CMS seperti WordPress, ada fitur bernama featured image yang biasanya otomatis menempatkan gambar pilihan Anda pada bagian atas dari artikel.
Gunakan Gambar Berkualitas Tinggi.
Gambar berkualitas tinggi lebih menarik bagi pengguna daripada gambar yang buram, tak jelas, dan beresolusi rendah. Gambar yang tajam sering kali lebih menarik untuk dijadikan thumbnail.
Gambar berkualitas tinggi juga dapat meningkatkan kemungkinan mendapatkan traffic dari pengguna.
Buat Konten Berkualitas Tinggi
Konten berkualitas tinggi merupupakan bagian dari teknik image SEO. konten berkualitas tinggi dapat digunakan oleh Google dalam meng-generate text snippet untuk image. Dalam menentukan rangking untuk gambar, Google juga sangat mempertimbangkan teks dan kualitas konten halaman.
Responsif
Pengguna lebih sering menelusuri gambar mnggunakan perangkat seluler daripada desktop. Oleh karena itu penting bagi Anda untuk mendesain situs yang dapat tampil baik untuk semua jenis dan ukuran perangkat.
Tentu Anda juga harus memastikan gambar yang Anda sematkan dapat tampil memukau disetiap jenis lebar layar smartphone. Gambar responsif adalah gambar yang resolusinya bisa menyesuaikan perangkat yang dipakai pengunjung.
Artinya jika pengunjung menggunakan gadget dengan layar yang kecil, maka gambar tersebut dapat terlihat bagus dan juga cepat diakses. Sama halnya jika pengunjung menggunakan laptop, gambarnya juga harus terlihat indah dan cepat diakses.
Memang terdengar agak mengerikan dan sulit untuk dilakukan, tapi hal ini sudah menjadi standar industri. Jadi saat ini tidak lagi dianggap hal yang rumit. Jika Anda menggunakan WordPress, biasanya hal ini secara otomatis dilakukan secara default.
Struktur URL Yang Baik
URL juga bagian dari hal yang perlu di optimasi dalam image SEO. Sedapat mungkin gunakan struktur URL yang baik untuk file gambar Anda. Google menggunakan URL untuk membantunya memahami gambar Anda.
Sebaiknya gunakan struktur URL yang disusun secara logis dan mudah dipahami. Berikut ini beberapa contoh yang diberikan dalam dokumentasi Google.
Hindari mengubah URL gambar Anda. Jika terjadi perubahan pada URL gambar, gunakanlah redirect 301 untuk memberitahu Google bahwa telah terjadi perubahan pada URL gambar Anda.
Gambar cenderung tak di-crawl sesering halaman web. Jadi, penting untuk menggunakan URL yang konsisten atau tidak berubah-ubah.
Selain itu, Anda juga harus memastikan bahwa gambar tidak diblokir oleh robots.txt jika Anda ingin gambar tersebut digunakan sebagai pratinjau oleh Google.
Tambahkan Schema Markup
Schema Markup adalah kode yang dapat Anda pasang di situs website Anda untuk membantu mesin pencari menemukan hasil yang lebih informatif pada website anda.
Hal ini adalah cara memberikan informasi yang bisa dibaca mesin pencari tentang halaman Anda dan isinya.
Jika Anda menyertakan schema markup, maka Google dapat menampilkan gambar Anda sebagai rich result. Rich Result adalah hasil yang disempurnakan dalam penelusuran Google dengan fitur visual atau fitur interaktif tambahan.
Dengan mengoptimasi schema markup anda dapat meningkatkan rasio klik tayang (RKT) atau click through rate (CTR). Anda dapat menggunakan banyak jenis markup, khusus untuk Google Image mendukung jenis berikut:
Bergantung pada jenis halaman, Anda bisa saja menggunakan jenis schema markup yang berbeda untuk jenis halaman yang berbeda.
Misalnya, halaman resep bisa menggunakan data terstruktur Recipe. Artikel berita mungkin menggunakan data terstruktur News Article. Situs e-commerce mungkin menggunakan data terstruktur Product.
Schema Markup Untuk Logo
Untuk sebuah logo yang mewakili organisasi, Anda harus memperhatikan beberapa hal berikut ini.
- Gambar harus berukuran minimal 112x112px.
- URL gambar harus dapat dirayapi dan diindeks.
- Format file gambar harus didukung oleh Google Image.
- Pastikan gambar terlihat seperti yang Anda inginkan pada latar belakang putih. Jika logo Anda berwarna putih, maka Anda harus melakukan sesuatu untuk mengatasinya.
Selalu Pertimbangkan Kecepatan
Kecepatan menjadi semakin penting semenjak Google merilis Page Experience sebagai salah satu faktor baru yang dipertimbangkan dalam menentukan peringkat Google. Dan Core Web Vitals sebagai bagian dari Page Experience juga mendapat banyak sorotan dikarena alasan yang sama.
Salah satu masalah yang paling sering muncul terkait kecepatan sebuah website adalah image yang tidak dioptimasi untuk kecepatan. Pengaruhnya bisa sangat mengejutkan karena biasanya ukuran file image bisa sangat besar dibandingkan aset-aset yang lainnya.
Orang awam biasanya menggunakan image pada website hanya untuk keperluan konten atau bahkan “hanya” untuk keindahan tampilan tanpa memikirkan dampaknya terhadap kecepatan website.
Untuk itu, yang harus Anda pahami adalah keseimbangan antara kualitas gambar dan besar file. Anda harus menjaga agar gambar tetap memiliki kualitas terbaik namun memiliki ukuran file sekecil mungkin.
Anda tidak harus memilih di antara kedua hal tersebut. Anda justru diharapkan dapat menemukan perpanduan yang pas antara keduanya yang paling tepat dan disukai oleh target market Anda.
WARNING
Anda harus melakukan tes ujicoba untuk setiap optimasi kecepatan. Pastikan teknik yang diterapkan benar-benar berdampak positif dengan melihat data hasil tersebut.
Pilih Format Gambar Terbaik
Google Gambar mendukung gambar dalam format berikut: BMP, GIF, JPEG, PNG, WebP, dan SVG. Meskipun ada banyak format gambar untuk dipilih, PNG dan JPEG adalah yang paling umum untuk web.
- PNG : Berpeforma baik untuk grafik, tangkapan layar, dan logo (PNG dapat menampilkan latar belakang transparan.)
- JPEG : untuk foto atau ilustrasi yang lebih besar: ini akan memberi Anda hasil yang baik dalam hal warna dan kejelasan dengan ukuran file yang relatif kecil;. Anda mungkin kehilangan kualitas gambar, tetapi Anda dapat menyesuaikan tingkat kualitas untuk menemukan keseimbangan yang baik.
- GIF : untuk animasi atau grafik bergerak.
- WebP : menawarkan gambar yang lebih kecil dan lebih baik. Lossless WebP berukuran 26% lebih kecil dibandingkan PNG. Gambar lossy WebP 25-34% lebih kecil dari JPEG yang sebanding pada indeks kualitas SSIM yang setara.
- SVG : untuk grafik atau logo khusus yang akan dilihat dalam berbagai ukuran (file SVG diskalakan ke berbagai ukuran tanpa kehilangan kualitas.)
TIDAK ADA FORMAT GAMBAR TERBAIK DISEGALA KONDISI
Informasi di atas hanyalah gambaran singkat untuk Anda. Sebaiknya pelajari lebih jauh mengenai setiap kelebihan dan kekurangan untuk masing-masing format.
Lakukan ujicoba untuk masing-masing format, dan temukan mana yang terbaik untuk audien yang Anda sasar. Jangan memilih format tanpa melakukan ujicoba secara mandiri terlebih dahulu
Format terbaik itu tergantung pada jenis gambar, pixel atau vector, tujuan penggunaan gambar serta target audiens dari gambar tersebut.
INGAT, selalu melakukan tes ujicoba untuk setiap optimasi kecepatan.
Kompresi Gambar
Menurut HTTPArchive , gambar membentuk rata-rata 21% dari total berat halaman web. Itu sebabnya saya sangat menyarankan untuk mengompresi gambar Anda sebelum mengunggah ke situs Anda.
Anda dapat melakukannya di Photoshop dengan mengecilkan dimensi gambar yang ingin diexport. Dan Anda juga dapat menggunakan fitur Save for Web.
Jika menggunakan CorelDraw, Anda juga dapat melakukan hal yang sama dan menggunakan fitur Export for Web.
Melakukan kompresi gambar langsung dari perangkat lunak pengolahan gambar biasanya dapat menghasilkan gambar dengan kualitas jauh lebih baik.
Namun jika hal itu dianggap belum mencukupi, Anda dapat mengkombinasikannya dengan perangkat lunak yang dibuat khusus untuk melakukan kompresi pada gambar seperti beberapa layanan online berikut ini.
- TinyPNG
- iloveimg
- compressjpeg
- TinyJPG
- dan lain-lain
Jika Anda ingin hasil kompresi yang lebih baik lagi, maka Anda bisa mencoba aplikasi yang khusus laptop/desktop seperti Caesium, PNGGauntlet, RIOT dan lain-lain.
Bagi yang menggunakan WordPress, saya pribadi menyarankan untuk TIDAK menggunakan fitur kompresi on the fly. Fitur seperti itu biasanya bisa Anda dapatkan di beberapa plugin WordPress.
Fitur seperti ini biasanya akan membebani server dan hasilnya tidak memuaskan. Saya sangat menyarankan untuk melakukan kompresi terhadap gambar sebelum gambar tersebut diunggah ke wabsite Anda.
INGAT, selalu melakukan tes ujicoba untuk setiap optimasi kecepatan.
Pakai Lazy Loading
Lazy load adalah praktik menunda pemuatan atau inisialisasi sumber daya atau objek hingga benar-benar dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja dan menghemat sumber daya sistem.
Dengan teknik ini halaman website Anda akan terasa jauh lebih cepat, karena browser hanya melakukan load pada aset-aset yang diperlukan saja. Lazy load ini bisa Anda terapkan pada image dan video.
Selain itu, lazy load memiliki banyak manfaat lain seperti.
- Meringankan Kinerja Server
Kinerja server lebih ringan karena tidak perlu mengirimkan semua gambar dan video sekaligus. - Meringankan Kinerja Browser
Browser juga akan merasakan hal yang sama, sehingga browser tidak perlu meload semua aet sekaligus. - Hemat Kuota Internet
Penggunaan kuota internet jadi berkurang karena gambar dan video hanya dimuat ketika terlihat di layar pengunjung. - Baik untuk Search Engine Optimization (SEO)
Kecepatan website adalah bagian dari Google Page Experience. Jadi, semua teknik mempercepat loading website, termasuk lazy loading, bermanfaat untuk SEO. Bahkan, Google pun menyarankan penggunaannya.
Untuk pengguna WordPress, fitur lazy load telah diaktifkan secara default pada WordPress versi terbaru. Jadi Anda tidak perlu melakukan apapun untuk mengaktifkan fitur ini.
Tapi jika Anda ingin mengoptimasinya secara lebih dalam dan detail, silakan gunakan plugin lazy load yang banyak tersedia secara gratis di laman resmi Plugin WordPress.
INGAT, selalu melakukan tes ujicoba untuk setiap optimasi kecepatan.
Gunakan Browser Caching
Caching adalah proses di mana data disimpan dalam cache.
Cache adalah lapisan penyimpanan data berkecepatan tinggi yang menyimpan data bersifat sementara, sehingga permintaan di masa mendatang untuk data tersebut disajikan lebih cepat.
Cache browser adalah proses penyimpanan sementara sumber daya di browser web. Browser pengunjung mengunduh berbagai sumber daya situs web dan menyimpannya di drive lokal.
Sumber daya yang dimaksud termasuk gambar, file HTML, dan file JavaScript. Ketika pengguna mengunjungi situs web selanjutnya, halaman web akan dimuat lebih cepat dan penggunaan bandwidth akan berkurang.
Ada banyak cara penerapan browser cache pada website. Khusus untuk WordPress tentu saja bisa menggunakan plugin.
INGAT, selalu melakukan tes ujicoba untuk setiap optimasi kecepatan.
Tidak selamanya penerapan CND berdampak positif terhadap kecepatan website. Oleh karena itu jangan terlalu terburu-buru membuat komitmen jangka panjang pada layanan CDN. Ujicoba melalui layanan Trial yang mereka sediakan
Gunakan Content Delivery Network
Content Delivery Network (CDN) adalah sekelompok server yang didistribusikan secara geografis yang bekerja sama untuk menyediakan pengiriman konten Internet yang cepat.
CDN memungkinkan transfer cepat aset yang diperlukan untuk memuat konten Internet termasuk halaman HTML, file javascript, stylesheet, gambar, video dan lainnya.
Popularitas layanan CDN terus berkembang, dan saat ini sebagian besar lalu lintas web dilayani melalui CDN, termasuk lalu lintas dari situs-situs besar seperti Facebook, Netflix, dan Amazon.
CDN yang dikonfigurasi dengan benar juga dapat membantu melindungi situs web dari beberapa serangan berbahaya yang umum, seperti serangan Distributed Denial of Service (DDOS).
Ada empat manfaat utama dari CDN yang dapat Anda rasakan.
- Mempercepat waktu muat situs web – Dengan mendistribusikan konten lebih dekat ke pengunjung web menggunakan server CDN terdekat, pengunjung mengalami waktu pemuatan halaman yang lebih cepat.
- Mengurangi konsumsi bandwidth – CDN dapat mengurangi jumlah data yang harus disediakan oleh server asal, sehingga mengurangi biaya hosting untuk pemilik situs web (jika menggunakan paket per pemakaian).
- Meningkatkan ketersediaan konten – CDN dapat menangani lebih banyak lalu lintas dan tahan terhadap masalah hardware lebih baik daripada banyak server asal.
- Meningkatkan keamanan – CDN dapat meningkatkan keamanan dengan menyediakan perlindungan terhadap DDoS , peningkatan sertifikat keamanan, dan pengoptimalan lainnya.
CDN yang paling umum dipakai adalah CloudFlare, karena memiliki server di Indonesia serta menyediakan layanan gratis. Pati jika Anda menginginkan layanan premium, tidak ada salahnya mencoba CDN yang berbayar.
INGAT, selalu melakukan tes ujicoba untuk setiap optimasi kecepatan.
Jangan Sematkan Teks Penting Dalam Gambar.
Jangan pernah menyematkan teks penting di dalam gambar, karena mungkin saja mesin pencari tidak dapat membacanya. Terutama, hindari melakukan itu untuk heading halaman dan item menu. Itu akan menyulitkan bagi mesin pencari, bahkan bagi Google sekalipun.
Tak semua pengguna dan mesin pencari bisa mengakses teks dalam gambar. Dan perlu diingat bahwa alat penterjemah tak berfungsi pada gambar. Jadi jelas melakukan hal tersebut hanya berdampak buruk bagi Anda.
Jika anda memiliki pertanyaan, saran atau kritik sekalipun, jangan sungkan untuk menuliskan dikolom komentar ya, agar saya dapat melakukan perbaikan.
Demikianlah artikel tentang cara optimasi image SEO. Semoga bermanfaat