Google Page Experience adalah sinyal yang mengukur aspek pengalaman pengguna dalam berinteraksi dengan halaman web. Mengoptimalkan faktor-faktor ini dapat membuat website anda lebih menarik bagi pengguna, dan membantu website berkembang menuju ekspektasi pengguna.
Salah satu alasan kenapa Google menggunakan Page Experience adalah karena diyakini metrik ini akan berkontribusi pada kesuksesan bisnis sebab pengguna semakin mudah dan nyaman berinteraksi dengan web anda.
Tentu saja hal ini harus menjadi perhatian baik bagi Anda pemula yang ingin belajar SEO secara lebih dalam maupun bagi Anda yang sudah expert sekalipun dibidang SEO.
Yuk, mari kita lanjutkan pembahasan kita pada pengertiannya terlebih dahulu.
Apa Itu Google Page Experience?
Google Page Experience adalah sinyal yang mengukur aspek pengalaman pengguna dalam berinteraksi dengan halaman web. Click To TweetKenapa Google Page Experience Penting?
Google Page Experience penting karena akan menjadi salah satu faktor rangking Google dalam menentukan website yang akan muncul pada halaman pertama hasil pencarian Google.
Hal ini telah diumumkan Google pada salah satu artikel (referensi ada diakhir artikel) di Google Search Central tertanggal 28 Mei 2020.
Kapan Algoritma Google Page Experience Mulai Diterapkan?
Algoritma Google Page Experience mulai diterapkan 16 Juni 2021. Proses penerapan perubahan ini dilakukan hingga akhir Agustus 2021.
Informasi ini disampaikan langsung oleh Google lewat tweetnya pada akun Google Search Central berikut ini. Ini adalah tangkapan layar tweet tersebut.
Jadi penerapannya tidak dilakukan sekaligus, tapi dilakukan secara perlahan selama lebih dari dua bulan. Ini merupakan berita kurang baik bagi komunitas SEO, karena penerapan yang tidak sekaligus, maka akan lebih susah untuk mendeteksi efeknya bagi setiap situs.
Pengaruh Google Page Experience
Top Stories Tidak Harus AMP
Sebagai bagian dari pembaruan ini, AMP tidak lagi menjadi persyaratan bagi halaman untuk disertakan dalam carousel Top Stories.
Konten Non AMP Di Google News
Selain itu, Google memperluas penggunaan konten non-AMP ke Google News
Lencana AMP Dihapus
Google menghapus ikon lencana AMP dari hasil pencarian.
Pada Mobile
Untuk saat ini penerapan hanya pada pencarian melalui seluler dan kemudian akan dilanjutkan pada desktop.
Pergeseran Ranking
Dan terakhir tentu saja perubahan ini dapat menggeser peringkat Anda pada hasil pencarian Google. Meningkat atau justru menurun itu tergantung dengan kesiapan Anda dan kesiapan kompetitor Anda.
Tapi tidak perlu terlalu bersemangat karena update Google Page Experience ini ini setahu saya bukanlah Google Core Update. Artinya, dampak yang dihasilkan tidaklah terlalu besar dan perubahan rangkingnyapun tidaklah banyak.
Bagaimana Google Menentukan Nilai Page Experience?
Untuk menentukan nilai page experience, Google menggabungkan sinyal yang berasal dari Core Web Vitals dengan sinyal-sinyal yang sudah ada sebelumnya seperti mobile-friendliness, safe-browsing, HTTPS-security, dan no intrusive interstitial.
Karena Google terus berupaya mengidentifikasi dan mengukur aspek page experience, maka Google berencana memasukkan lebih banyak sinyal setiap tahunnya.
Hal ini dilakukan untuk lebih menyelaraskan dengan ekspektasi pengguna yang terus berkembang dan meningkatkan aspek pengalaman pengguna yang dapat diukur.
Page Experience Signals
Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa page experience ditentukan oleh beberapa faktor atau sinyal. Google dalam dokumentasinya menjelaskan mengenai sinyal sinyal tersebut dalam bentuk infografis berikut ini.
Tiga sinyal paling atas itu merupakan sinyal baru yang dimasukkan ke dalam Page Experience. Yaitu Largest Contentful Paint (LCP), First Input Delay (FID), dan Cumulative Layout Shift (CLS). Ketiga sinyal ini disatukan kemudian dinamakan Core Web Vitals.
Sedangkan tiga sinyal yang sudah ada sebelumnya dalam algoritma Google adalah mobile-friendliness, https-security, dan intrusive interstitial.
Berikut ini penjelasan untuk masing-masing sinyal tersebut :
Largest Contentful Paint (LCP)
Largest Contentful Paint adalah waktu yang dibutuhkan sebuah website dalam menyajikan konten utama yang siap untuk berinteraksi dengan pengguna. Click To TweetKarena matrik ini mengukur waktu, maka satuan yang digunakan adalah detik.
Konten Utama pada LCP adalah konten yang terlihat oleh pengguna ketika pertama kali membuka website sebelum melakukan scroll atau tindakan apapun.
Metrik ini melaporkan waktu render gambar atau blok teks terbesar yang terlihat dalam viewport, relatif terhadap saat halaman pertama kali mulai memuat.
Gambar di atas menjelaskan mengenai 3 kriteria Largest Contentful Paint. Dan website anda baru bisa dikatakan baik jika waktu yang diperlukan untuk LCP adalah 2,5 detik atau kurang dari itu.
Pahami lebih jauh mengenai metrik LCP pada artikel saya berikut ini.
First Input Delay (FID)
First Input Delay adalah waktu yang dihitung mulai dari saat pengguna pertama kali berinteraksi dengan halaman hingga saat browser benar-benar dapat mulai memproses tanggapan atas interaksi itu. Click To TweetInteraksi pertama kali yang dimaksud adalah saat pengguna mengklik link, mengetuk tombol, atau menggunakan kontrol lain yang didukung JavaScript.
First Input Delay juga dapat berarti metrik yang melacak penundaan antara waktu pengguna mencoba berinteraksi dengan website, dan waktu antarmuka dapat merespons interaksi itu.
Gambar di atas menjelaskan mengenai 3 kriteria First Input Delay. Dan website anda baru bisa dikatakan baik jika waktu yang diperlukan untuk FID adalah 0.3 detik atau kurang dari itu.
Pahami lebih jauh mengenai metrik FID pada artikel saya berikut ini.
Cumulative Layout Shift (CLS)
Cumulative Layout Shift adalah metrik yang mengukur pergeseraan tata letak yang tak terduga pada suatu halaman. Pergeseran ini umumnya terjadi saat halaman tersebut diunduh. Click To TweetRentetan pergeseran tata letak, yang dikenal juga sebagai jendela sesi, adalah ketika satu atau beberapa pergeseran tata letak individual terjadi secara berurutan dengan cepat dengan waktu kurang dari 1 detik di antara setiap pergeseran dan berlangsung selama maksimum 5 detik.
Gambar di atas menjelaskan mengenai 3 kriteria Cumulative Layout Shift. Dan website anda baru bisa dikatakan baik jika waktu yang diperlukan untuk CLS adalah 0.25 atau kurang dari itu.
Pahami lebih jauh mengenai metrik CLS pada artikel saya berikut ini.
Mobile-Friendliness
Halaman tidak boleh memiliki kesalahan kegunaan seluler.
Penggunaan HTTPS
Halaman harus ditayangkan melalui HTTPS agar memenuhi syarat untuk status pengalaman halaman Baik.
No Intrusive Interstitial.
Situs tidak boleh menggunakan teknik periklanan yang mengganggu, mengganggu, atau tidak kondusif untuk pengalaman pengguna yang baik.
Safe Browsing
PERHATIAN : Safe Browsing saat ini sudah tidak menjadi bagian dari Page Experiance.
Sistem Safe Browsing di Google dirancang untuk menjaga pengguna tetap aman di internet. Begitu pentingnya sistem sehingga Google memutuskan untuk menjadikannya bagian dari Page Experience.
Tapi masalahnya, terkadang situs menjadi korban pembajakan pihak ketiga, yang dapat menyebabkan peringatan Safe Browsing muncul. Dan hal itu bukanlah sepenuhnya kesalahan pemilik situs.
Oleh sebab itu Google kemudian mengubah kebijakannya. Pada tanggal 4 Agustus 2021, Google mengklarifikasi bahwa Safe Browsing tidak lagi menjadi bagian Page Experience.
Safe Browsing juga tidak akan digunakan sebagai faktor peringkat Google. Semua notifikasi Safe Browsing akan terus muncul di Search Console tapi luar laporan Page Experience.
Berikut ini signal page experience sebelum 4 Agustus 2021.
Dan berikut ini signal page experience yang baru, setelah 4 Agustus 2021.
Bersamaan dengan penghapusan tersebut, Google meluncurkan versi baru laporan Google Seach Console yang menyederhanakan laporan dengan menghapus widget Safe Browsing dan Ad Experience.
Hal tersebut mengubah isi dari laporan Page Experience, dan memperbaiki cara Search Console menangani data yang hilang.
Bagaimana Cara Meningkatkan Page Experience?
Tools Untuk Optimasi Page Experience
Referensi
- Google Search Central (https://developers.google.com/search/blog/2020/05/evaluating-page-experience)
- https://developers.google.com/search/blog/2021/08/simplifying-the-page-experience-report