Google AutoComplete adalah fitur dalam Google Penelusuran yang dirancang untuk mempercepat penyelesaian penelusuran yang mulai Anda ketik.
Ada beberapa tahap cara kerja Google Autocomplete dan pada artikel kali ini kita akan membahasnya secara tuntas.
Tujuan kita mempelajari bagaimana Google AutoComplete bekerja adalah agar kita dapat mengoptimasi halaman web serta konten yang kita produksi.
Tujuan kita bukanlah mencari celah dari cara kerja Google AutoComplete.
Tentu saja hal ini terkait dengan teknik SEO yang sesuai dengan aturan atau SEO White Hat. Pelajari lebih jauh mengenai SEO pada artikel saya berikut ini.
Apa Itu Google AutoComplete?
Google AutoComplete adalah fitur dalam Google Penelusuran yang dirancang untuk mempercepat penyelesaian penelusuran yang mulai Anda ketik. Click To TweetPengertian di atas saya ambil langsung dari dokumentasi Google [1]. Berikut ini videonya.
Contoh Google AutoComplete
Berikut ini adalah contoh fitur Google AutoComplete yang saya ambil dari https://blog.google [2].
Anda pasti sudah akrab dengan fitur Google yang satu ini, karena sudah sering dipakai dalam pencarian sehari-hari.
Google AutoComplete Itu Prediksi Bukan Saran
Perlu anda pahami bahwa Google AutoComplete itu memberikan prediksi bukan saran. Maksudnya adalah Google berusaha memprediksi apa yang ingin anda ketik, bukan memberikan saran terhadap hal baru.
Cara Kerja Google AutoComplete
Ada beberapa langkah yang Google lakukan untuk menghasilkan prediksi pada Google AutoComplete.
Kueri Paling Sering
Prediksi Google AutoComplete mencerminkan penelusuran yang telah dilakukan sebelumnya di Google. Untuk menampilkan prediksi, Google melihat kueri yang sering diketik.
Ini contoh pencarian kueri mengenai star trek.
Ini adalah contoh prediksi yang paling dasar dari Google AutoComplete.
Hal ini juga kadang disalah gunakan untuk teknik black hat SEO. Biasanya praktisi SEO black hat akan mengupayakan melakukan pencarian sebanyak mungkin pada kuari tentu, dengan harapan akan masuk dalam fitur Google AutoComplete.
Misal kueri “jasa SEO Projasaweb” diketik sampai ribuan atau bahkan puluhan ribu kali, tentu kueri tersebut dapat masuk ke dalam AutoComnplete nya Google.
Tapi begitu sistem Google mendeteksi ketidak wajaran maka tentu akan ada akibat buruknya. Atau bahkan bisa berujung pada pinalti.
Pelajari lebih jauh mengenai Black hat SEO dan dampaknya untuk website anda pada artikel saya berikut ini.
Bahasa
Selain kueri yang sering dipakai dan tren, Google juga mempertimbangkan bahasa yang digunakan saat pencarian itu dilakukan.
Tentu saja jika anda mencari menggunakan bahasa Indonesia, maka Google akan memberikan prediksi berbahasa Indonesia. Dalam bahasa Inggris, Google bahkan dapat membedakan antara Britist English dan American English.
Lokasi
Selain itu Google juga mempertimbangkan lokasi dimana pencarian itu dilakukan. Pencarian yang dilakukan di Jakarta dan pencarian yang dilakukan di Surabaya dapat menghasilkan prediksi yang berbeda.
Prediksi Sebagian
Khusus untuk kueri yang panjang, biasanya Google tidak memiliki cukup data untuk menampilkan prediksi. Solusinya Google akan beralih menjadi prediksi sebagian kueri.
Coba perhatikan contoh berikut.
Dari contoh di atas terlihat bahwa Google mencoba memberikan prediksi sebagian pada kata-kata “rasa coklat te”. Dan hasilnya ada dua yaitu rasa coklat tepung dan rasa coklat terbaik.
Freshness
Sebelumnya kita pernah membicarakan algoritma Google Freshness. Faktor ini juga memiliki pengaruh terhadap fitur autocomplete. Jika Google mendeteksi adanya peningkatan minat pada topik tertentu maka Google mungkin menampilkan prediksi mengenai hal tersebut.
Jadi Google bisa saja menampilkan prediksi mengenai topik yang sedang tren meskipun itu bukan yang paling sering dicari. Misalnya, penelusuran untuk suatu pertandingan. Entah itu pertandingan basket atau bahkan turnamen game Mobile Legend.
Jika suatu tim berhasil mengalahkan tim yang lainnya pada suatu pertandingan. Maka biasanya saat itu akan terjadi peningkatan pencarian atau tren mengenai topik tersebut. Dan Google akan memberikan prediksinya. berdasarkan hal itu.
Simpulan
Dengan mengetahui pengertian dan cara kerja Google AutoComplete kita dapat memahami apa yang diinginkan oleh Google untuk para pengguna.
Dari hal tersebut kita dapat mengembangkan website serta konten yang kita miliki menjadi lebih baik.
Jangan gunakan pengetahuan ini untuk “mengakali” Google karena hal itu hanya akan menjadi strategi jangka pendek yang dapat membawa kerugian besar bagi anda.
Referensi
Jika anda memiliki pertanyaan, saran atau kritik sekalipun, jangan sungkan untuk menuliskan dikolom komentar ya, agar saya dapat melakukan perbaikan.
Demikianlah artikel tentang pengertian dan cara kerja Google AutoComplete . Semoga bermanfaat