projasaweb logo

cPanel

Estimasi Waktu Baca 9 Menit

Bagi yang baru terjun ke dunia website, pasti asing dengan istilah cPanel. cPanel sendiri merupakan salah satu control panel berbasis linux yang biasanya digunakan pada akun hosting web. Melalui aplikasi ini, pengguna dapat dengan mudah mengelola semua pengaturan hanya dalam satu tempat.

Saat ini, cPanel merupakan panel standar yang digunakan mayoritas pemilik web developer. Selain mudah pengoperasiannya serta intuitif, tools ini juga memungkinkan pengguna mengelola hosting serta web akun dengan maksimal.

Pengguna dapat membuat alamat email baru, user FTP baru, memonitor sumber daya, membuat sub domain serta melakukan instalasi software melalui cPanel ini.

Apa Itu cPanel Hosting?

Sebelum menggunakan atau mulai menyewa cPanel, penting untuk mengetahui terlebih dahulu apa itu cPanel. Informasi ini sangat berguna terutama bagi yang baru terjun di dunia web hosting. Tools ini meripakan web hosting berbasis linux yang menyediakan instalasinya juga.

cPanel merupakan pilihan tepat jika Anda tengah mencari control panel yang mudah dioperasikan, cepat dan bisa diandalkan. Namun, dibalik semua kelebihannya, cPanel ini punya kekurangan juga. Langsung saja berikut sejumlah kelebihan dan kekurangan dari tools ini.

Kelebihan cPanel

  • Mudah dipelajari: Kelebihan pertama yakni mudah dipelajari. Banyak artikel yang tersebar di internet mengenai proses instalasi dan penggunaan cPanel. Jika Anda suka membaca, pasti langsung bisa mengaplikasikannya.
  • Mudah digunakan: cPanel merupakan control panel berbasis linux yang mudah digunakan. Bagi pemula sekalipun bisa menggunakannya dengan mudah. Hanya perlu meluangkan waktu sedikit untuk membaca artikel atau tutorial di YouTube, bisa langsung mengaplikasikannya.
  • Menghemat waktu dan juga biaya: Control panel ini akan menghemat waktu karena penggunaanya yang mudah. Selain itu, sifatnya yang gratis akan menguntungkan Anda. Siapapun bisa menggunakannya, terutama bagi yang baru masuk dunia web hosting namun terkendala biaya, cPanel merupakan solusi yang tepat.
  • Memberikan software auto installer: Keunggulan lainnya yakni hadirnya Software Auto Installer sehingga tidak perlu susah payah menginsyal fitur yang dibutuhkan. Jadi, bagi pengguna wordpress bisa dengan mudah menginstall cPanel ini hanya dengan menginstal plugin.

Kekurangan cPanel

Meski punya banyak kelebihan, namun tools ini tidak lepas dari kekurangan. Berikut sejumlah kekurangan yang bisa menjadi pertimbangan sebelum menggunakannya.

1. Performanya terbilang lambat

Kekurangan pertama yakni performanya terbilang lambat jika dibandingkan dengan control panel sejenis misalnya Plesk. Itu karena fiturnya yang sangat banyak dan kaya, karena banyaknya fitur inilah, kinerja cPanel agak sedikit lebih lama.

2. Pengaturan Bisa Berubah Otomatis

Meski mudah digunakan, namun banyak pengguna yang mengeluh karena beberapa peraturan sering tiba-tiba berubah. Wajar saja itu karena update otomatisnya. Karena itu, pengelola website perlu memeriksa secara berkala, sehingga jika terjadi perubaha, bisa mengembalikannya ke sediakala.

3. Bisa Menjalankan Software Tanpa Upgrade

soal keamanan, sepertinya cPanel agak sedikit lemah. Itu karena sejumlah hosting dapat menjalankan software tanpa harus diupgrade terlebih dahulu. Sehingga lebih rentan terpapar virus yang pastinya mengancam keamanan data di website.

Alternatif cPanel

Terdapat banyak sekali opsi lain dari cPanel. Tiap provider hosting menawarkan layanan yang berbeda, untuk itu penting mengetahui apa control panel yang digunakan.

Di hostinger misalnya, ada control panel yang mereka kembangkan sendiri dan tersedia di semua paket yang ditawarkan. Control panel yang mereka miliki punya kesamaan dengan cPanel dan memungkinkan pihaknya mengatur dan mengelola dengan fleksibel kebutuhan para penggunannya.

Pengguna dibebaskan untuk memilih cPanel, control panel milik hostinger atau alternatif lainnya. Hanya saja jika menginginkan fitur yang lebih kaya, sebaiknya diskusikan terlebih dahulu dengan provider hosting yang disewa.

Module cPanel

Masing-masing cPanel punya instalasi yang berbeda, fiturnya juga mungkin berbeda. Semua itu bisa diketahui dengan membaca panduan dari provider masing-masing control panel yang disewa atau membacanya dari internet.

Saat masuk ke akun, pengguna akan melihat metrics dimana tersimpan jumlah pengguna di sana. Mulai dari penggunaan CPU, storage atau penyimpanan yang tersedia dan memori yang didapatkan. Metrics ini juga menyajikan data yang sangat berguna untuk mengetahui performa website secara keseluruhan.

Setelah mengetahui performa dan data website, pengguna perlu melihat berbagai module yang disediakan. Berikut daftar selengkapnya.

1. File Module:

Dalam file ini ada backup, backup wizard, file manager, directory, disk usage, images, file manager sampai dengan web disk. Selengkapnya, Anda bisa mengeceknya di bagian file module.

Dengan bantuan module ini, pengguna dapat mengunggah konten ke website dan mengelola file langsung dari cPanel tanpa menggunakan FTP Client. Pengguna juga bisa melakukan backup, membuat level privasi, dan sebagainya.

2. Preferences:

Di bagian ini, pengguna dapat melakukan kustomisasi layout pada instalasi cPanel. Modul yang sering digunakan antara lain change main domain, chane language, update contact infro, getting started wizard hingga video tutorial. Selengkapnya kunjungi bagian preferences.

3. Database:

Website yang dibangun dengan CMS atau sistem manajemen konten akan membutuhkan database. Gunanya untuk menyimpan pengaturan, post dan lainnya. Di bagian inilah pengguna dapat mengetahui semua hal yang berkaitan dengan database dan pengelolaannya.

Module yang sering digunakan antara lain MySQL Databases dan wizard, Remote MySQL, dan Php Myadmin.

4. Aplikasi Web:

Di bagian ini, pengguna dapat menginstal sejumlah software tanpa perlu cript, karena sudah auto installer. Mulai dari blog, portal, forum hingga CMS support untuk diinstal. Sejumlah modul yang sering digunakan antara lain wordpress, drupal, joomla hingga php.

a. Domain

Di bagian ini ada fitur manajemen domain cpanel. Sebagian besar pemilik website membuat banyak situs sekaligus atau menambahkan domain. Mereka juga sering membuat pengalihan di akun hosting. Beberapa modul yang sering digunakan antara lain Aliases, Addon domain, DNS Manager, Redirect, Subdomains dan Preview Website.

b. Metrics

Di sini pengguna dapat melihat statistik website. Performa sendiri merupakan hal yang tidak boleh disepelekan saat mengembangkan sebuah situs. Module metrics berhubungan erat dengan performa suatu website karena bisa membantu pengguna bagaimana seharusnya web dikelola. Module yang banyak digunakan antara lain bandwitch, CPU sertta Concurrent Conection Usage, Bandwidth, visitor,  webalizer, FTP, hingga Raw Access

c. Security

Keamanan merupakan prioritas suatu webmaster. Mengingat semua informasi yang disimpan bersifat rahasia seperti username, password hingga data keuangan. Module security ini akan membantu pengguna bagaimana melakukan pengaturan keamanan akun hostingnya. Module security yang paling sering digunakan antara lain hotlink protection, SSL atau TLS, IP Blocker, SSH Access, dan Leeach Protection.

d. Software

Sebagian besar software yang ditawarkan modul ini berupa bahasa pemrograman dengan basis PHP serta perl. Module ini tidak menjadi prioritas dan kebutuhan utama, kecuali Anda merupakan programmer tingkat lanjut. Module yang sering digunakan antara lain Perl Modules, PHP PEAR, PHP Version Selector, CloudFlare hingga Optimize Website serta Softaculpis Apps instaler.

e. Advanced

Module ini dikhususkan bagi pengguna yang sudah profesional atau istilahnya advanced. Modul yang banyak digunakan antara lain indexes, Track DNS, Cron Jobs, MIME Types, hingga Apache Handlers dan Error Packages.

f. Email

Berupa fitur manajemen email dari cPanel. Tidak semua paket hosting tersedia fitur ini, jadi modul hanya tersedia di paket hosting tertentu saja. Tempat ini merupakan lokasi dikelolanya semua akun email.

Modul yang banyak digunakan antara lain email wizard, default adress, encryption, forwardes, user filters dan tutorial cPanel. Ada juga address importer, MX Entru, Global Filter, hingga auto responders dan apache spam assassin.

Tutorial cPanel

File manager merupakan manajemen tool dasar dari cPanel. File manager dapat digunakan untuk membuat file dan folder serta mengunggah serta ekstrak file. Tools ini juga bisa memberikan permission atau hak akses ke pihak yang dikehendaki, serta masih banyak lagi fungsinya.

Pada hakikatnya, tool ini punya fungsi yang hampir mirip dengan FTP Client. Namun, tidak begitu kompleks dan kaya jika dibandingkan FTP.

1. Mencari File Manager

Langkah pertama, masuklah ke akun cPanel kemudian ketikkan file manager pada fitur pencarian. Pengguna juga bisa mencarinya dengan melakukan scroll ke bawah di bagian file. Selanjutnya, buka tools kemudian layar baru akan terbuka.

Pada layar itulah terdapat pilihan navigasi dan manajemen serta direktori file website dan folder. Folder utama yang digunakan hanya satu saja yakni publick_html. Sisa lainnya berfungsi untuk memastikan layanan dari control panel ini berjalan dan berfungsi dengan normal.

2. Navigasi File Manager

Pada layar sebelah kiri terdapat daftar folder yang tersedia. Sementara sebelah kanannya memuat apa saja isi dari folder tersebut. Untuk melihat isinya, Anda juga bisa melakukan klik pada salah satu daftar folder pada bagian menu sebelah kiri.

Misalnya dengan mengklik folder pulblic_html, pengguna akan menemukan file robots.txt, cms.php, dan lainnya. Bisa juga dengan cara lain yakni dengan mengetikkan nama dari folder yang ingin dibuka, kemudian klik enter atau go.

3. Fungsi Navigasi

  • Navigasi mempunyai sejumlah fungsi misalnya saja home yang berguna untuk menampilkan folder home dan isinya.
  • Kemudian up one level untuk kembali ke laman selanjutnya. Misalnya saja pengguna sekarang sedang berada di folder public, jika melakukan klik bagian ini, laman akan kembali ke laman sebelum masuk folder public.
  • Kemudian ada juga reload yang berguna untuk mengecek perubahan data yang sudah dilakukan
  • Forward atau back berfungsi untuk meneruskan perintah halaman. Fungsinya sama seperti navigasi pada browser internet.
  • Ada juga View trash untuk menunjukkan file sampah yang sudah dihapus, lalu empy trash untuk mengosongkan folder sampah dimana fungsi ini bisa dijumpai jika Anda membuka file view trash saja.
  • Terakhir ada select atau unsellect all untuk memilih atau membatalkan file atau folder yang dipilih

4. Menggunakan Fitur Manajemen File

Anda juga perlu mengenali lebih lanjut fitur dari manajemen file. Fitur ini tersedia di toolbar, namun ada juga cara menampilkannya yakni dengan melakukan klik kanan di item yang dimaksud. Di sana ada sebagian besar fitur yang bisa diakses.

a. Toolbar File Management

Pertama ada file yang digunakan untuk membuat file baru di folder tertentu yang sudah dipilih. Misalnya, pengguna ingin membuat file html dalam folder index.php

Kemudian ada folder yang fungsinya untuk membuat foder baru. Misalnya, pengguna ingin membuat folder dengan nama runtest-folder.

Lalu ada copy yang fungsinya untuk menyalin kemudian meletakkan file yang dipilih ke folder yang dituju. Misalnya ingin menyalin file html ke folder runtest-folder.

Move, cara kerjanya sama seperti cut dalam microsoft word. Yakni file yang disalin akan otomatis terhapus dari penyimpanan di folder sebelumnya karena sudah berpindah ke folder baru.

Download, fitur yang digunakan untuk melakukan pengunduhan file

b. Toolbar File Managemen 2

Upload, digunakan untuk melakukan pengunggahan suatu file. Sebenarnya ada cara lain yakni menggunakan FTP client tapi ini lebih direkomendasikan bagi yang ingin mengunggah file berukuran besar. Caranya bisa dengan drop and drag file kemudian pilih klik link go back to.

Delete, berguna untuk menghapus file. Namun, file yang didelete tidak langsung terhapus melainkan akan singgah terlebih dahulu di folder trash. Jika ingin melakukan penghapusan secara permanen, Anda bisa menandai bagian skip the trash, kemudian hapus boks file.

Restore, berguna untuk membatalkan file yang sudah dihapus. Fitur ini tersedia jika pengguna membuka folder trash. Namun, tidak berguna jika pengguna sudah menghapus file permanen dengan menandai skip the trash saat proses penghapusan file.

Permission, merupakan fitur yang berguna untuk memberikan akses folder atau file tertentu. Sebaiknya, jika tidak paham jangan di otak atik karena bisa mengakibatkan website crash atau bermasalah.

Rename atau HTML Editor, berguna untuk mengedit file. Sistem kerjanya sama seperti text editor. Pengguna dapat melakukan penyuntingan file dengan opsi ini. namun, sayangnya fitur ini tidak secanggih editore software HTML.

View, untuk melihat file seperti gambar atau mengecek suatu file. Misalnya ingin mengecek isi dari file html apa saja.

Extract/Compress, berguna untuk membuat arsip dari file ke format ZIP. Caranya klik saja extrack, secara otomatis file akan terarsipkan dalam bentuk Zip atau Gzip.

Setting, berguna untuk melakukan pengaturan pada bagian preferensi. Misalnya ingin mengubah folder default agar otomatis terbuka saat pengguna memakai file manager. Dan sebagainya.

Jika sudah mengetahui berbagai fitur manajemen serta navigasi mendasar pada bagian file manager, penggunaan bandwidth juga perlu diketahui. Bagaimana caranya? Langsung saja berikut selengkapnya.

Cara Menggunakan Cek Panel untuk Cek Bandwidth

Bandwith merupakan data atau trafik yang keluar masuk di akun hosting. Penggunaanya tergantung dari beberapa faktor meliputi jumlah pengunjung, koneksi FTP serta komunikasi dengan email.

Pengguna perlu melakukan pengecekan bandwith secara berkala karena berkaitan dengan paket hosting yang disewa. Jika penggunaanya hampir memakan batas kapasitasn, cPanel akan mengirimkan notifikasi secara otomatis.

  • Mengecek informasi mengenai penggunaan Bandwidth Singkat: Caranya, login terlebih dahulu ke cPanel, di sana pengguna dapat melihat informasi penggunaan bandwith secara singkat tepatnya berada di panel kanan bawah statistics.
  • Informasi Statistik Bandwidth pada cPanel: Caranya, klik bandwidth yang dengan melakukan cara nomor satu, bisa juga dengan metode lainnya yakni mengetikkan nama “bandwidth” pada fitur pencarian.
  • Pencarian bandwidth: Setelah masuk ke fitur bandwith, layar baru akan terpampang. Di layar inilah pengguna dapat mengetahui penggunaan harian, hingga bulanan dan total keseluruhan sejak hari pertama.

Cara Menggunakan cPanel untuk Mengecek Disk Space

Penggunaan cara ini merujuk pada semua data di akun hosting termasuk pesan email, file website dan database. cPanel akan mengirimkan notifikasi otomatis jika penggunaan disk sudah mencapai 80 persen dan mendekati 100 persen. Berikut caranya:

  • Langkah pertama adalah masuk ke cPanel, kemudian di bagian kanan layar ada informasi singkat mengenai penggunakan disk space.
  • Jika ingin mendapatkan informasi lengkap mengenai disk space usage bisa dilakukan dengan cara melakukan klik pada tulisan disk usage bagian files cPanel.
  • Status penggunaan disk: Caranya bisa dengan melakukan scroll ke bawah kemudian klik simbol >. Jika sudah melakukan klik pengguna dapat mengetahui lebih banyak detail file pada folder dan ruang disk yang digunakan.
  • Disk usage: Jika ingin melakukan penghapusan pada file, pengguna perlu melakukan klik folder kemudian file manager akan terbuka pada browser. Penggunaan disk space perlu diketahui untuk mencegah kapasitas hampir melebihi batas maksimal.

Cara Mengaktifkan Autentikasi Dua-Faktor di cPanel

Data yang tersimpan di akun cPanel pastilah penting jadi perlu diamankan. Caranya bisa dengan mengaktifkan autentikasi dua faktor. Pengguna juga bisa menambahkan algoritma sandi berbatas waktu atau OTP agar semakin maksimal.

1. Mengaktifkan Autentikasi Dua-Faktor di cPanel

Caranya login ke cPanel kemudian buka aut dua faktor atau two factor auth, selanjutnya klik set up. Lanjutkan dengan membuka aplikasi authy dan lakukan scan QR atau dengan memasukkan key berupa enam angka token yang muncul di aplikasi dengan manual.

2. Kembali ke cPanel

Jika sudah membuat auth dua faktor, klik go back untuk kembali ke fitur login cPanel. Selanjutnya masukkan kode berupa angka 6 digit yang masuk di aplikasi authy. Anda akan diminta memasukkan kode tiap kali melakukan login cPanel.

Cara Membuat Add-On Domain

Anda bisa mengaktifkan akun baru dan mengelola banyak domain sekaligus hanya dengan satu akun cPanel. Berikut caranya.

  • Mengakses tool addon domains: Langkah pertama adalah login ke akun cPanel. Kemudian, cari dan buka tool add on domains yang berada dari dashboard utama.
  • Buat addon domain: Selanjutnya, lengkapi data yang diminta meliputi new domain name, sub domain, documen root, klik tombol add domain dan melengkapi formulirnya. Jika sudah unggah file website ke sub folder baru yang tesimpan pada akun file manager cPanel. Berikut detailnya:
    • New Domain Name – Anda perlu menginput sub domain baru yang akan ditambahkan
    • Subdomain, kemudian cPanel akan melakukan penambahan sub domain dengan otomatis. Jika menambahkan satu domain saja, pengguna tidak perlu melakukan apapun di cara ini. Tetapi jika berencana menambahkan lebih dari satu, pengguna perlu melakukan perubahan pada pengaturannya.
    • Document Root – bagian ini akan terisi otomatis dimana merujuk pada path konten dari addon domain.
    • Create an FTP Account. Ini opsional, bisa dilakukan atau tidak. Anda bisa membuat FTP yang terpisah dengan addon domain lain.
    • Terakhir, lengkapi formulir kemudian unggah file website ke sub folder baru pada cPanel dan selesai.
Photo of author

M. Rianda

Photo of author

M. Rianda

Tinggalkan komentar

Support Kami Dengan Berbagi

Berbagi itu mudah dan dapat menebar manfaat untuk lebih banyak orang
SAYA TIDAK TERTARIK
This window will automatically close in 20 seconds