Core Web Vitals adalah metrik yang merupakan bagian dari Web Vitals yang dianggap paling penting dan paling mempengaruhi pengalaman pengguna.
Ini merupakan inisiatif Google untuk mengembangkan pengalaman pengguna atau user experience menjadi lebih baik.
Pada tanggal 28 Mei 2020 yang lalu Google mengumumkan, bahwa mereka akan menerapkan faktor rangking baru pada tahun 2021, yaitu Page Experience.
Dan untuk menentukan Page Experience tersebut Google mengunakan beberapa metrik yang dikenal dengan istilah core web vitals.
Perlu anda ketahui bahwa Web Vitals dan Core Web Vitals merupakan dua istilah yang mirip tetapi memiliki arti yang berbeda.
Oleh karena itu anda harus mengerti kedua istilah ini agar tidak tertukar atau salah dalam memahami. Selanjutnya kita akan membahas pengertiannya satu per satu.
Apa Itu Web Vitals?
Web Vitals adalah inisiatif Google berupa sekumpulan metrik yang mengukur beberapa hal yang dianggap penting untuk memberikan pengalaman pengguna (user experience) yang baik.
Pengertian di atas saya ambil langsung Google [1] dan SearchEngineLand [2]. Web Vitals merupakan istilah umum untuk banyak metrik yang berhubungan dengan user experience.
Setelah mengetahui pengertian web vitals barulah kita dapat membahas apa itu core web vitals.
Apa Itu Core Web Vitals?
Core Web Vitals adalah metrik yang merupakan bagian dari Web Vitals yang dianggap paling penting dan paling mempengaruhi pengalaman pengguna atau Page Experience menurut Google
Dari pengertian di atas dapat kita pahami bahwa jumlah metrik web vitals itu banyak. Dan beberapa di antaranya dijadikan sebagai core atau metrik utama.
Sehingga dapat kita simpulkan bahwa core web vitals adalah metrik web vitals yang dianggap paling penting. Saat ini jumlahnya ada 3 metrik utama. Tapi jumlah ini dapat berubah dimasa yang akan datang.
Untuk memahami core web vitals secara lebih dalam, saya sudah buatkan video khusus. Berikut ini videonya.
Pentingnya Core Web Vitals
Google melakukan studi untuk memahami bagaimana metrik-metrik tersebut memengaruhi pengguna. Dari hasil analisa yang dilakukan terhadap jutaan tayangan halaman.
Google menemukan bahwa ketika situs memenuhi nilai minimum Core Web Vitals, maka kemungkinan pengunjung meninggalkan halaman akan menurun sebesar 24%.
Secara spesifik, hasil studi terssebut juga memperlihatkan hal yang serupa terjadi pada situs berita, yaitu penurunan sebesar 22%. Sedangkan toko online sebenar 24%.
Dan tentu saja kenapa metrik-metrik tersebut menjadi penting, jawabannya adalah karena mempengaruhi peringkat Google.
Hubungan Core Web Vitals Dan SEO
Sebelum kita membahas lebih jauh, mari kita bahas hubungan core web vitals dan SEO.
Core Web Vitals Akan Mempengaruhi Rangking Faktor
Core Web Vital resmi dirilis pada 28 Mei 2020.
Dalam rilis resminya Google menyatakan bahwa Core Web Vitals akan menjadi faktor untuk menentukan Page Experience. Dan Page Experience merupakan salah satu faktor rangking di Google [5].
Karena merupakan faktor penentu rangking, maka tentu anda harus memberikan perhatian khusus pada masalah ini, agar berhasil dalam kampanye SEO yang anda lakukan.
Jadi Rangking Faktor Mulai 2021
Perubahan menjadi rangking faktor ini akan efektif dilakukan pada tahun 2021.
Google telah mengfkonfirmasi bahwa perubahan tersebut akan efektif dilakukan pada bulan Mei 2021.
itu berarti masih ada kesempatan bagi anda untuk bersiap-siap untuk memahami dan menerapkan berbagai metrik tersebut.
Hanya Digunakan Untuk Perangkat Mobile
Pada tanggal 3 Desember 2020, Google menerbitkan informasi berupa beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan (FAQ). Pada rilis tersebut Google menyatakan bahwa :
Saat ini, Page Experience sebagai faktor rangking Google, hanya akan berlaku untuk Penelusuran Seluler.
Google
Ini merupakan info yang mengejutkan, tapi harus kita tanggapi dengan bijak. Ini bukan merupakan alasan untuk bersantai. Dan ini seharusnya tidak mengurangi kesungguhan kita menerapkannya.
Tujuan Core Web Vitals
Google pernah menyampaikan mengenai tujuan dari Web Vital ini dibuat dalam sebuah artikel [1].
Tujuan Web Vitals adalah untuk membantu menyederhanakan pengukuran kualitas pengalaman pengguna sehingga kita lebih mudah memahaminya.
Tanpa adanya metrik yang dapat dinyatakan dengan angka, maka sulit bagi kita untuk tahu seberapa baik pengalaman pengguna.
Core Web Vitals
Core Web Vitals saat ini memiliki tiga metrik utama yaitu sebagai berikut. Yang pertama adalah largest contentful paint atau disingkat LCP.
Largest Contentful Paint (LCP)
Largest Contentful Paint adalah waktu yang dibutuhkan sebuah website dalam menyajikan konten utama serta siap untuk berinteraksi.
Yang dimaksud dengan konten utama adalah konten yang masuk dalam viewport atau layar pengguna ketika pertama kali website itu dibuka.
Sedangkan konten lain yang tidak tampak pada layar tidak akan diperhitungkan.
Kriteria Largest Contentful Paint
Terlihat pada gambar di atas bahwa terdapat tiga kriteria untuk metrik Largest Contentful Paint (LCP) ini, yaitu sebagai berikut.
- Good, kurang dari sama dengan 2,5 detik.
- Needs Improvement, antara 2.5 detik sampai dengan 4 detik.
- Poor, sama dengan 4 detik atau lebih dari itu.
Contoh Largest Contentful Paint
Berikut ini contoh dari LCP.
Gambar tersebut menunjukkan mengenai konten yang tampak pada saat anda pertama kali membuka artikel saya yang berjudul Belajar SEO,
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa yang diperhitungkan dalam Largest Contentful Paint hanyalah konten yang tampak.
Sedangkan yang tidak tampak akan diabaikan dalam proses perhitungan.
Jika kita perhatikan, maka yang masuk dalam berhitungan adalah :
- Logo
- Menu
- Judul
- Icon-icon social media
Jadi karena hanya empat asset tersebut yang tampak pada layar, maka saya harus berusaha semaksimal mungkin agar keempat asset tersebut dapat terload kurang dari 2,5 detik.
Baca lebih lanjut mengenai largest contentful paint pada artikel saya berikut ini :
Ok selanjutnya, mari kita bahas core web vitals yang kedua. Yang kedua adalah First Input Delay atau disingkat FID.
First Input Delay (FID)
First Input Delay adalah waktu mulai dari pengguna pertama kali berinteraksi dengan situs Anda hingga saat browser benar-benar dapat merespons interaksi tersebut.
Pengertian di atas saya ambil dari Mozzila [3].
Dari pengertian di atas kita ketahui bahwa First Input Delay dapat berarti waktu penundaan yang terjadi sampai web dapat merespon interaksi pengguna.
Kriteria First Input Delay
Terlihat pada gambar di atas bahwa terdapat tiga kriteria untuk metrik First Input Delay (FID) ini, yaitu sebagai berikut.
- Good, kurang dari sama dengan 100 mili detik.
- Needs Improvement, antara 100 mili detik sampai dengan 300 mili detik.
- Poor, sama dengan 300 mili detik atau lebih dari itu.
Baca lebih lanjut mengenai First Input Delay pada artikel saya berikut ini :
Update 9 Desember 2021, Metrik Baru Pengganti FID
Dalam sebuah artikel di web.dev yang diterbitkan tanggal 21 Juni 2021 dijelaskan beberapa hal penting mengenai metrik FID. Dalam tulisan berjudul “Towards a better responsiveness metric” tersebut dijelaskan beberapa poin yang bisa dilakukan untuk meningkatkan metrik FID ini, yaitu :
- Pertimbangkan responsivitas semua input pengguna (bukan hanya yang pertama)
- Tangkap durasi penuh setiap acara (bukan hanya penundaan).
- Kelompokkan peristiwa yang terjadi sebagai bagian dari interaksi pengguna logis yang sama dan tentukan latensi interaksi tersebut sebagai durasi maksimum semua peristiwanya.
- Buat skor agregat untuk semua interaksi yang terjadi pada halaman, sepanjang siklus hidupnya secara penuh.
Dari empat hal tersebut, dapat kita lihat bahwa sepertinya ada keinginan dari Google untuk mengubah metrik FID atau bahkan menggantikannya dengan metrik baru yang tidak hanya mengukur input pertama serta tidak hanya mengukur delay.
Kemudian dalam sebuah laporan yang dirilis oleh HTTPArchive Web Almanac 2021, khususnya pada bagian CMS disebutkan bahwa ternyata untuk saat ini, sudah sangat banyak CMS yang skor FID nya lolos standar yang ditetapkan oleh Google.
Logikanya, jika sudah hampir 100% yang lolos untuk metrik FID, maka sudah tidak ada artinya lagi metrik ini diterapkan. Diperlukan sebuah metrik baru untuk menggantikannya. Tapi tentu saja metrik baru tersebut haruslah lebih mampu menfasilitasi serta konprehensif pengukurannya.
Hal ini dipertegas Google dengan sebuah artikel yang dirilis 3 November 2021 yang berjudul “Feedback wanted: An experimental responsiveness metric“.
Awal tahun ini, Tim Metrik Kecepatan Chrome membagikan beberapa ide yang kami pertimbangkan untuk metrik responsivitas baru. Kami ingin merancang metrik yang lebih baik menangkap latensi ujung-ke-ujung dari setiap peristiwa dan menawarkan gambaran yang lebih holistik tentang respons keseluruhan halaman sepanjang masa pakainya.
Kami telah membuat banyak kemajuan pada metrik ini dalam beberapa bulan terakhir, dan kami ingin berbagi pembaruan tentang bagaimana kami berencana untuk mengukur latensi interaksi serta memperkenalkan beberapa opsi agregasi spesifik yang kami pertimbangkan untuk mengukur responsivitas secara keseluruhan. dari sebuah halaman web.
web.dev
Mungkin saja FID dapat tetap menjadi bagian dari Core Web Vitals, tetapi apa gunanya jika situs mendapat skor 100%? Oleh karena itu, cukup masuk akal untuk berasumsi bahwa FID akan hilang dalam waktu yang relatif dekat.
Saat ini Tim Google Chrome meminta masukan tentang berbagai pendekatan untuk mengukur latensi interaksi.
Kemudian untuk metrik yang terakhir adalah Cumulative Layout Shift.
Cumulative Layout Shift (CLS)
Cumulative Layout Shift adalah pergeseran elemen halaman web yang tidak terduga saat halaman masih diunduh.
Pengertian di atas saya ambil dari SearchEngineJournal [4].
Ini sering terjadi saat kita ingin mengklik suatu tombol, kemudian tiba-tiba tombolnya bergeser ke bawah, karena ada foto yang baru selesai di load yang terletak di atasnya.
Kejadian seperti ini lah yang mempengaruhi nilai CLS ini.
Baca lebih lanjut mengenai Cumulative Layout Shift pada artikel saya berikut ini :
Bagaimana Cara Mengukur Core Web Vitals
Sebelumnya kita telah membahas mengenai tiga metrik penting yang mempengaruhi pengalaman pengguna. Yaitu LCP, FID dan CLS.
Dan sekarang, yang menjadi pertanyaan adalah, bagaimana cara kita mengukur ke tiga metrik tersebut?
Google sendiri memberikan tiga jenis tools yang dapat digunakan untuk mengukur core web vitals. Berikut ini tools tersebut :
PageSpeed Insights
Google PageSpeed Insights dapat diakses pada alamat berikut ini
https://developers.google.com/speed/pagespeed/insights/
Berikut ini tampilannya.
Anda cukup memasukkan URL yang ingin di analisa, kemudian klik analize, dalam beberapa detik laporannya akan dapat anda akses.
Search Console (Core Web Vitals report)
Sebelum dapat menggunakan tool ini, anda harus mendaftarkan website Anda pada alamat berikut ini.
https://search.google.com/search-console/welcome
Jika proses pendaftaran dan instalasi selesai, maka anda perlu menunggu selama beberapa hari sebelum laporannya muncul. Jika laporan tersebut telah siap, maka anda dapat mengakses menu core web vitals pada dashboard Google Search Console.
Terdapat beberapa jenis laporan pada menu tersebut. Diantaranya adalah mobile dan desktop.
Jadi anda dapat melihat dengan jelas perbedaan kecepatan pada device yang berbeda.
Pada laporan terssebut disebutkan berapa jumlah URL dalam website anda yang masuk pada kategori good, need improvement serta poor.
Anda juga akan mendapat notifikasi jika ada hal penting yang perlu anda ketahui.
Chrome User Experience Report
Ini merupakan tool terakhir dimana anda bisa mendapatkan pengukuran core web vitals.
Chrome User Experience Report didapat dari pengukuran langsung aktifitas pengguna Chrome sesuai dengan metrik core web vitals di seluruh web publik.
Data ini dikumpulkan dari pengguna yang memenuhi syarat berikut :
- Pengguna telah memilih untuk menyinkronkan riwayat penjelajahan Chrome mereka.
- Pengguna belum menyiapkan frasa sandi Sinkronisasi.
- Pengguna mengaktifkan pelaporan statistik penggunaan.
Data Chrome User Experience Report ini juga dapat di akses melalui PageSpeed Insights.
Tips Optimasi Core Web Vitals
Saya tidak akan membahas secara detil pada bagian ini, karena saya akan membuat artikel lain yang bahas tentang optimasi.
Tapi secara garis besar yang biasa saya lakukan adalah sebagai berikut :
- Memilih hosting yang baik, lebih disarankan menggunakan VPS atau di atasnya.
- Jika menggunakan WordPress maka pilihlah theme yang memang fast load.
- Optimasi code yang digunakan.
- Kurangi jumlah request.
- Gunakan cache.
- Optimasi viewport dengan mengurangi asset yang muncul diawal.
Core Web Vitals Hack Cara Optimasi Terlarang
Pada 4 Agustus 2021, Colin Bendell seorang Performance Engineering di Shopify mengeluhkan banyaknya layanan untuk meningkatkan skor pada Google PageSpeed Insight yang menggunakan teknik blackhat SEO.
Teknik yang dibicarakan oleh Colin Bendell tersebut menggunakan script seperti berikut ini.
Jika Anda amati dengan seksama, script tersebut akan melakukan pengecekan apakah yang berkunjung itu bot Chrome Lighthouse atau bukan. Jika ya, maka script akan menjalankan perintah document.write().
Teknik ini dapat menjadikan nilai Google PageSpeed Insight akan meningkat drastis, bahkan bisa mencapai nilai sempurna atau 100. Tapi taknik ini memiliki masalah yang sangat fundamental.
Tergolong Blackhat SEO
Teknik seperti ini mempersiapkan dua jenis konten, yaitu konten khusus bot dan konten untuk pengunjung biasa. Tujuannya memberikan konten yang berbeda untuk bot Google agar skor yang didapatkan menjadi jauh lebih tinggi.
Teknik seperti merupakan teknik yang dilarang oleh Google atau teknik blackhat.. Kita biasa mengenal teknik ini dengan istilah Cloaking. Cloaking dapat berujung pada hukuman berat dari Google atau Manual Action.
Membuat Situs Jadi Lambat
Dengan menggunakan teknik di atas, skor PageSPeed Insight Anda bisa saja meningkat drastis, tapi kecepatan aktual dari website Anda justru akan menurun. Bahkan bisa sampai puluhan detik.
Perintah document.write() yang digunakan pada teknik tersebut dapat memperlambat situs Anda. Hal ini sudah pernah dibahas pada dokumentasi Google pada bulan Agustus 2016.
https://developers.google.com/web/updates/2016/08/removing-document-write
Ranking Google Tidak Dipengarui Lab Data
Seperti yang sudah saya sampaikan ketika membahas mengenai laporan PageSpeed Insight. Bahwa data lab memang tidak berpengaruh apa-apa terhadap ranking Google.
Yang berpengaruh adalah field data yang didapat langsung dari data pengguna Chrome. Yang dimaksud field data adalah data pada PageSpeed Insight di bagian atas. Berikut ini contohnya.
Jadi intinya tidak ada gunanya Anda meningkatkan nilai skor PageSpeed Insight dengan cara-cara blackhat. Karena itu justru akan berdampak buruk pada website Anda.
John Muller juga mengkonfirmasi hal tersebut.
Melakukan cloaking user-agent semacam ini adalah ide yang buruk – Anda hanya menipu diri sendiri. Sama sekali tidak masuk akal, dan mencegah Anda menemukan masalah sebenarnya. Jika Anda menemukan plugin yang melakukan ini, laporkan ke CMS.
John Muller
https://twitter.com/JohnMu/status/1430988540763049992?s=20
Pertanyaan Yang Sering Ditanyakan (FAQs)
Berikut ini ada beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan seputar Core Web Vitals.
Kenapa banyak website dengan skor PageSpeed Insights rendah tapi rangking 1 di Google?
Itu karena mereka memiliki skor faktor rangking lain yang tinggi. Perlu diketahui bahwa, Page Experience itu hanyalah salah satu dari ratusan faktor rangking yang digunakan oleh Google.
Apakah Core Web Vitals ini penting?
Penting, karena menjadi faktor penentu Page Experience. Jika skor page experience tinggi, berarti anda susah mengamankan salah satu faktor rangking Google.
Apakah Google mewajibkan semua website lolos standar Core Web Vitals?
Google menyarankan untuk menjadikan Core Web Vitals sebagai pedoman untuk user experience yang optimal di semua halaman.
Ambang Core Web Vitals dinilai pada tingkat halaman. Jadi Anda mungkin akan menemukan beberapa halaman yang lolos dan beberapa halaman lain tidak lolos tes Core Web Vitals.
Apakah Single Page Application dapat lolos Core Web Vitals
Bisa saja. Google tidak memperhitungkan teknologi ataupun arsitektur yang anda gunakan. Jadi untuk dapat lolos, silakan lakukan optimasi pada metrik-metriknyaA
Apakah Core Web Vitals mempengaruhi rangking Google?
Iya benar, akan mempengaruhi rangking Google mulai bulan Mei 2021.
Apa yang terjadi jika website tidak lolos ambang batas Core Web Vitals?
Tidak bisa diprediksi apa yang akan terjadi. Kita tidak tahu sebesar apa efeknya terhadap rangking Google hingga hal ini diterapkan pada bulan Mei 2021.
Tapi saran saya, sebaiknya anda bersiap-siap saja, agar tidak menyesal dikemudian hari.
Web saya sudah cepat, tapi kenapa skornya rendah?
Anda harus ingat bahwa website tersebut diakses oleh berbagai orang dari berbagai daerah dan berbagai jenis konektivitas.
Sehingga bisa saja anda merasakan bahwa website anda sudah cepat tapi pengguna lain, di daerah lain merasakan hal yang berbeda.
Untuk itulah anda harus selalu memantau laporan CWV pada Google Search Console.
Kenapa laporan Lighthouse dan Search Console hasilnya berbeda?
Laporan Core Web Vitals pada Search Console menunjukkan performa halaman Anda berdasarkan data lapangan penggunaan riil dari laporan CrUX (Chrome User Experience).
Sedangkan laporan Lighthouse, menampilkan data berdasarkan data lab. Dan data lab biasanya tidak memperhitungkan data lapangan.
Laporan Lighthouse biasa digunakan saat awal pengembangan website. Karena laporan pada Search Console, hanya muncul jika website tersebut sudah memiliki cukup banyak kunjungan.
.Kesimpulan
Core Web Vitals sangat penting bagi website anda. oleh karena itu sebaiknya anda segera melakukan evaluasi untuk ketiga metrik tersebut. dan jika ada yang tidak lolos dari standar yang ditetapka, segeralah lakukan optimasi.
Referensi
- Google : https://web.dev/vitals/
- SearchEngineLand : https://searchengineland.com/google-core-web-vitals-guide-for-seo-developers-337825
- Mozilla : https://developer.mozilla.org/en-US/docs/Glossary/First_input_delay
- SearchEngineJournal : https://www.searchenginejournal.com/cumulative-layout-shift/371946/
- Google.
- Google FAQ.
Demikianlah artikel mengenai apa itu core web vitals, semoga bermanfaat.
Terimakasih banyak projasaweb.com atas sharing ilmu nya… sangat bermanfaat sekali buat perkembangan blog saya… Mantap