Business Model Canvas atau bisnis model canvas atau biasa disingkat dengan BMC merupakan sebuah alat representasi secara visual yang dapat menunjukkan secara jelas suatu proses bisnis.
Dengan adanya BMC ini kita tidak perlu membuat dokumen bisnis plan panjang lebar untuk memahami bagaimana sebuah bisnis secara garis besar.
Umumnya model BMC ini dipakai untuk menjelaskan, memvisualisasikan, mengubah dan menilai suatu bisnis agar bisa menghasilkan kinerja secara maksimal.
Keunggulan dari BMC ini yaitu dapat digunakan untuk semua jenis bisnis yang mana tidak terbatas oleh sektor usahanya.
Dengan menggunakan BMC proses analisis kekuatan dan juga kelebihan dari bisnis bisa dilakukan dengan cepat.
Pada artikel Cara Membuat Startup, kita sempat menyinggung sedikit mengenai BMC, serta pemanfaatannya dalam proses membangun suatu startup.
Nah pada kesempatan kali ini, kita akan bahas lebih dalam mengenai apa itu bisnis model canvas beserta 9 pilarnya.
Apa Itu Bisnis Model Canvas?
Bisnis Model Canvas adalah template manajemen strategis dan lean startup untuk mengembangkan model bisnis baru atau mendokumentasikan model bisnis yang sudah ada.
Sesuai dengan wikipedia berbahasa inggris, bisnis model canvas atau BMC adalah bagan visual dengan elemen-elemen yang menggambarkan proposisi nilai perusahaan, produk, infrastruktur, pelanggan, dan keuangan.
BMC dapat menjadi alat representasi visual yang dapat menjelaskan secara komprehensif sebuah proses bisnis
Seperti yang sudah sedikit dijelaskan di atas, Bisnis Model Canvas atau BMC merupakan sebuah strategi manajemen dengan menggunakan visual chart yang mana terdiri dari 9 pilar utama.
Fungsi dari 9 elemen tersebut adalah untuk merangkum proses bisnis mulai dari value perusahaan hingga ke bagian struktur finansial.
Jadi dengan hanya menggunakan 9 pilar tersebut, seseorang sudah mampu memvalidasi apakah ide bisnis yang akan dijalankan tersebut ber-prospek untuk ke depannya atau tidak.
Oleh karena itu membuat bisnis model canvas menjadi hal yang paling utama dan penting terutama bagi perusahaan pemula. Apakah Anda tertarik untuk mencobanya?
Siapa Alexander Osterwalder?
Sembilan “blok bangunan” template desain model bisnis yang kemudian disebut Business Model Canvas pada awalnya diusulkan pada tahun 2005 oleh Alexander Osterwalder, berdasarkan karya sebelumnya tentang ontologi model bisnis.
Sejak karya Osterwalder dirilis sekitar tahun 2008, kanvas bbisnis ini semakin banyak digunakan
Bagan Business Model Canvas
Berikut ini bagan Business Model Canvas yang saya ambil dari wikipedia (https://en.wikipedia.org/wiki/Business_Model_Canvas)
9 Pilar Bisnis Model Canvas – BMC
Banyak orang yang ingin menganalisis potensi bisnis yang dijalankan dengan menggunakan BMC. Namun nyatanya banyak orang yang masih bingung bagaimana cara membuat sebuah BMC yang baik dan juga benar?
Sebenarnya hal tersebut sangatlah mudah, Anda hanya perlu sering berlatih dan memahami secara mendalam elemen-elemen yang terkandung dalam bisnis model canvas.
Bagi Anda yang masih bingung, berikut deskripsi dan juga panduan bagaimana cara mengisi ke sembilan elemen dengan mudah dan benar. Pastikan untuk memahami setiap pilarnya dengan benar agar BMC dapat menganalisis secara optimal.
1. Customer Segment
Elemen pertama yang harus dimiliki ketika memulai bisnis model canvas (BMC) yaitu menentukan segmen pelanggan mana saja yang akan menjadi target bisnis yang dijalankan.
Umumnya bagian ini akan menjelaskan siapa saja pelanggan yang dianggap potensial dari produk Anda.
Untuk model bisnis seperti e-commerce yang banyak berkembang seperti sekarang ini, customer segment-nya mencakup penjual barang dan juga pembeli.
Satu lagi agar Anda lebih mudah mengenali segmentasi pelanggan bisnis, sebaiknya Anda perlu mempelajari tentang buyer persona.
2. Value Propositions
Perlu diketahui, bagian ini merupakan sekat untuk menunjukkan apa saja keunggulan produk yang Anda tawarkan.
Dengan kata lain, elemen ini berisikan tentang nilai tambah yang membedakan bisnis Anda dengan bisnis lainnya. Biasanya nilai tambah yang dimaksud berupa solusi dan juga inovasi yang ditawarkan oleh perusahaan.
3. Channel
Channel merupakan sebuah media yang mana digunakan untuk menyampaikan apa saja solusi dan inovasi yang perusahaan tawarkan untuk sampai ke pelanggan.
Dengan menggunakan channel yang tepat, Anda dapat menyampaikan value proposition pada para customer segments.
Perlu diketahui channel ini bisa berupa website, online advertisement, aplikasi dan juga seorang sales person. Bagi Anda yang tertarik mempelajari lebih dalam tentang channel marketing di era modern ini, Anda bisa mempelajari tentang strategi marketing di era digital.
4. Customer Relationship
Elemen selanjutnya yang tidak kalah penting adalah customer relationships. Apa itu customer relationships?
Jika tujuan elemen channel adalah untuk menjangkau orang-orang yang belum tahu produk Anda, maka customer relationships adalah kebalikannya.
Sebagai pebisnis Anda harus mengetahui bagaimana cara agar bisnis Anda terus dikenal oleh pelanggan.
Bentuk dari customer relationships ini sangatlah beragam mulai dari newsletter, layanan after sales dan masih banyak lagi. Pastikan untuk memilih model customer relationships sesuai dengan kemampuan perusahaan Anda.
5. Revenue Streams
Pada bagian bawah elemen BMC terdapat (cost & revenue) yang mana perlu Anda jabarkan bagaimana struktur finansial dari perusahaan.
Sedangkan untuk bagian revenue yang perlu Anda tuliskan yaitu terkait dengan produk atau jasa yang memberikan pemasukan untuk bisnis Anda.
6. Key Activities
Key activities merupakan sebuah sekat dalam bisnis model canvas (BMC) yang menjelaskan bagaimana cara untuk menciptakan value preposition perusahaan.
Misalnya jika bisnis yang Anda jalankan bergerak dalam bidang product-based maka inovasi teknologi dalam proses pembuatannya bisa menjadi key activities-nya.
7. Key Resource
Merupakan sebuah elemen BMC yang berisikan daftar sumber daya apa saja yang diperlukan perusahaan untuk mewujudkan value proposition perusahaan.
Sumber daya yang dimaksud di sini mulai dari pengelolaan bahan baku, penataan sumber daya manusia dan juga penataan proses operasional perusahaan.
8. Key Partnerships
Seperti yang diketahui tidak ada bisnis besar yang bisa berjalan sendirian. Dalam menjalankan sebuah kegiatan bisnis tentu membutuhkan partner atau mitra.
Pada bagian inilah Anda bisa memasukkan siapa saja mitra bisnis yang dianggap strategis. Jika dilihat dari konteks bisnis, mitra bisa berupa vendor, agensi, supplier, dan lain sebagainya.
9. Cost Structure
Satu lagi elemen penting dalam BMC adalah cost structure yang berisikan tentang biaya-biaya. Pada bagian terakhir ini Anda harus menentukan biaya apa saja yang diperlukan guna menunjang keseluruhan aktivitas bisnis.
Untuk mempermudah, elemen cost structure ini dapat diisi berdasarkan isian yang ada pada kolom key activities, key resource, dan channel.
Tips Cara Membuat Bisnis Model Canvas
Pelajari Kompetitor
Satu hal yang harus dipahami adalah anda dapat belajar banyak dari pesaing Anda. Anda dapat mulai membuat BMC dengan cara mencoba memetakan model bisnis mereka. Tidak ada benar atau salah, anda hanya perlu mencoba melakukannya.
Pilih beberapa pesaing dan petakan model bisnis mereka. Berbekal informasi ini, Anda akan memiliki wawasan mendalam tentang apa yang diinginkan pelanggan dan apa yang ingin mereka bayar.
Anda akan memiliki gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana kebutuhan pelanggan terpenuhi di seluruh industri, tidak hanya di perusahaan Anda.
Mulai Dari Yang Paling Penting
Mulailah dengan memetakan model bisnis anda pada aspek terpenting dan vital dari model bisnis. Buatlah kriteria sejelas mungkin, agar tetap dapat dimengerti apa artinya dalam waktu beberapa bulan ke depan.
Hubungkan Semua Block
Perhatikan bahwa setiap Value Proposition membutuhkan Customer Segment dan Revenue Streams.
Saat semua itu sudah anda tuliskan, Beristirahat sejenak. Lalu pikirkan kembali apakah ada yang terlewat, dan benahi kembali.
Pisahkan Kondisi Saat Ini
Jangan gabungkan ide untuk masa depan dengan apa yang sedang terjadi saat ini. Jangan gabungkan departemen yang berbeda.
Jika Anda bekerja untuk organisasi besar, Anda mungkin menemukan berbagai Value Proposition dan model bisnis. Dalam hal ini mintalah departemen yang berbeda untuk memetakan model bisnis mereka sendiri. Anda dapat membandingkannya setelah itu.
Nah itulah beberapa hal penting terkait Bisnis Model Canvas atau biasa dikenal dengan istilah BMC. Agar hasil analisisnya berjalan secara optimal, pastikan untuk memahami lebih dalam setiap elemen yang terkandung di dalam BMC. Semoga informasi di atas bermanfaat dan membantu. Selamat mencoba!