Apa itu Agen? Agen adalah perusahaan perdagangan nasional yang bertindak sebagai perantara untuk dan atas nama prinsipal berdasarkan perjanjian untuk melakukan pemasaran tanpa melakukan pemindahan hak atas fisik barang dan/atau jasa yang dimiliki/dikuasai olehprinsipal yang menunjuknya.
Sebagian besar orang pasti sudah sering mendengar kata agen. Kata agen itu sendiri tidak dapat diartikan secara sederhana. Sebab, pengertian agen memiliki ruang lingkup yang sangat luas di berbagai bidang.
Fungsi dari masing-masing agen juga berbeda antara satu dengan yang lainnya. Ingin tahu lebih lanjut mengenai pengertian, ciri-ciri, penggolongan, serta kelebihan menjadi agen? Yuk, simak penjelasannya.
Apa Itu Agen?
Agen adalah perusahaan perdagangan nasional yang bertindak sebagai perantara untuk dan atas nama prinsipal berdasarkan perjanjian untuk melakukan pemasaran tanpa melakukan pemindahan hak atas fisik barang dan/atau jasa yang dimiliki/dikuasai olehprinsipal yang menunjuknya.
Pengertian di atas adalah pengertian yang diambil dari Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia nomor : 11/M-DAG/PER/3/2006 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penerbit Surat Tanda Pendaftaran Agen Atau Distributor Barang dan/atau Jasa [1].
Sementara itu, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) [2],
Agen adalah seorang perantara perusahaan yang mengusahakan penjualan bagi suatu perusahaan atas nama pengusaha. Secara sederhana, agen dapat disebut sebagai kaki tangan atau perwakilan dari perusahaan. Click To TweetDalam kehidupan sehari-hari, istilah “agen” memang sudah sering digunakan masyarakat Indonesia.
Dalam ilmu bisnis dan marketing, agen adalah seseorang yang menjual barang atau jasa atas nama suatu perusahaan. Produk yang dijual itu pun harus merupakan hasil produksi dari perusahaan tersebut.
Ada pula pendapat lain yang mengatakan bahwa agen adalah suatu lembaga yang melaksanakan perdagangan dengan menyediakan barang, jasa, atau fungsi khusus yang berkaitan dengan kegiatan distribusi barang atau penjualan.
INGAT
Jadi secara hukum agen itu bentuknya adalah perusahaan bukan perseorangan. Tapi secara istilah atau dalam percakap, bisa saja agen itu mengacu pada perseorangan.
Perlu diingat, para agen ini sama sekali tidak memiliki kepemilikan barang yang diperdagangkan tersebut, ya!
Pada umumnya, para agen mengambil peran dan menempatkan diri sebagai perantara antara perusahaan induk dengan konsumen. Tentunya hal ini sangat berbeda dengan distributor dan reseller, ya!
Apa Itu Reseller?
Reseller adalah perusahaan atau perorangan (pedagang) yang membeli barang atau jasa dengan tujuan untuk menjualnya kembali.
Baca lebih jauh mengenai reseller pada artikel saya berikut ini.
Apa Itu Distributor?
Distributor adalah seseorang yang bekerja atas nama perusahaan, tetapi memiliki hak atas penyimpanan, pembelian, penjualan, bahkan pemasaran suatu produk.
Ciri-ciri Agen
Pada umumnya, barang dan jasa yang ditawarkan oleh seorang agen adalah hasil produksi dari satu perusahaan saja. Harga penjualannya pun biasanya ditentukan oleh perusahaan selaku produsen.
Agen juga seringkali disebut sebagai distributor atau makelar meskipun sebenarnya keduanya jelas sangat berbeda.
Berikut ini adalah ciri-ciri agen yang membedakannya dengan distributor atau pekerjaan serupa lainnya :
- Menjual barang dalam jumlah yang lebih kecil bila dibandingkan dengan distributor
- Memasarkan produk dengan target atau wilayah pemasaran yang tidak terlalu luas
- Membeli barang dari perusahaan dalam jumlah yang cukup banyak untuk dijual kembali kepada reseller
- Sistem pembelian barang dan jasa dari perusahaan dapat dilakukan dengan sistem komisi atau cara beli putus
- Umumnya, agen tidak menerima pesanan langsung dari konsumen
- Agen dapat menjadikan pihak lain sebagai reseller
- Produk yang dijual agen biasanya hanya berasal dari satu produsen saja dan tidak boleh menjual produk dari perusahaan pesaing
- Untuk menjadi agen, Anda tidak perlu membentuk dan memiliki izin badan usaha
Penggolongan Agen
Berdasarkan kegiatan pemasarannya, agen dibedakan menjadi dua kelompok yaitu agen pelengkap dan agen penunjang. Masing-masing agen tentunya memiliki fungsi, cara penjualan, dan strategi marketing yang berbeda.
Berikut ini adalah penjelasan lengkap mengenai dua jenis penggolongan agen :
1. Agen Pelengkap
Pertama, ada agen pelengkap yang berfungsi untuk melaksanakan berbagai jasa tambahan dalam menyalurkan barang dengan tujuan untuk memperbaiki segala kekurangan yang ada.
Bila ada pedagang atau perusahaan lain yang tidak dapat menyalurkan barang, maka agen pelengkap akan mengambil peran penyaluran barang tersebut.
Agen pelengkap ini juga melakukan beberapa jasa antara lain : jasa informasi, jasa finansial, jasa pemilihan, dan jasa khusus. Berdasarkan produk atau jasa yang ditawarkan, agen pelengkap dapat dibedakan menjadi 4.
Yaitu, agen pembantu bidang keuangan, agen pembantu dan pengambil keputusan (seperti biro, lembaga, dokter, dan iklan), agen penyedia informasi (radio, televisi, dan surat kabar), dan agen khusus yang tidak termasuk ke dalam salah satu golongan tersebut.
2. Agen Penunjang
Kedua, ada agen penunjang yang merupakan sebuah kelompok agen yang diberikan tugas khusus untuk menjalankan kegiatan dalam berbagai aspek pemindahan jasa dan barang.
Agen penunjang ini dibagi menjadi 4, diantaranya agen penyimpanan (storage agent), agen pengangkutan borongan (bulk transportation agent), agen penjualan dan pembelian (purchase dan sales agent), dan agen pengangkutan khusus (speciality shipper).
Fungsi dari agen penunjang adalah untuk melayani segala kebutuhan dari tiap kelompok secara serempak. Para agen penunjang ini melakukan kegiatan berupa pembantuan dalam pemindahan barang.
Nantinya, agen penunjang akan mengadakan hubungan langsung antara penjual dan pembeli.
Kelebihan Menjadi Agen
Setiap pekerjaan pasti mendatangkan keuntungan dan mampu menghasilkan pundi-pundi uang, tak terkecuali pekerjaan menjadi seorang agen.
Selain mendapat uang, ada beberapa keuntungan lain dari menjadi seorang agen. Ingin tahu apa saja kelebihannya? Simak ulasannya di bawah ini.
1. Tidak Perlu Melakukan Riset
Bila Anda ingin langsung menjalankan bisnis tanpa harus melakukan riset pasar terlebih dahulu, menjadi seorang agen adalah pilihan yang tepat. Peluang bisnis keagenan ini memberikan berbagai fasilitas bagi Anda untuk langsung berjualan.
Tentunya hal ini akan lebih menghemat waktu Anda karena bisa langsung menikmati hasil dari usaha promosi yang ditekuni. Apalagi bila Anda memilih produk yang tepat, pasti peluang Anda untuk menuju kesuksesan lebih terbuka lebar.
Umumnya, pihak pusat pasti sudah melakukan riset selama bertahun-tahun. Sehingga, produk yang ditawarkan nantinya memang sudah siap dipasarkan dengan target pasar yang jelas. Jadi, Anda tinggal menawarkannya kepada pelanggan.
2. Brand Sudah Dikenal Masyarakat
Menjadi seorang agen dari sebuah produk juga akan memberi kemudahan dalam proses pemasaran. Hal ini dikarenakan adanya jaminan brand produk tersebut sudah terkenal di kalangan masyarakat.
Pasalnya, pihak pusat sudah melakukan promosi untuk memperkenalkan produk kepada publik selama bertahun-tahun. Maka, jalan Anda untuk mempromosikan barang sudah sangat terbuka lebar.
3. Modal yang Terjangkau
Dengan mendaftarkan diri menjadi seorang agen dari sebuah produk, modal yang perlu Anda keluarkan akan jauh lebih terbatas.
Seorang agen juga biasanya menggunakan sistem grosir sehingga kebutuhan modalnya dapat disesuaikan dengan anggaran. Artinya, Anda tidak harus membeli barang dalam jumlah yang banyak.
Anda hanya tinggal mendaftar kemudian membeli barang sesuai dengan kebutuhan. Bila pihak pusat menyediakan lebih dari satu produk, maka Anda memiliki kesempatan untuk memilih produk mana yang ingin dijual secara bebas.
Namun, sayangnya tidak semua perusahaan memberlakukan sistem itu. Ada juga perusahaan yang mewajibkan agen menjual produk yang telah ditentukan.
Dengan menjadi seorang agen, Anda juga dapat membantu pelaku bisnis lainnya yang terkendala masalah modal terbatas.
4. Jam Kerja Lebih Fleksibel
Keuntungan terakhir yang bisa Anda dapatkan dengan menjadi seorang agen adalah jam kerja yang cenderung lebih fleksibel dibandingkan dengan membangun bisnis sendiri.
Hal ini dikarenakan sistem pendapatan atau keuntungan penjualan ditentukan dari banyaknya jumlah produk yang berhasil terjual.
Bila Anda rajin melakukan promosi dan aktif mengikuti berbagai kegiatan pameran atau bazar, maka pembeli yang didapat akan semakin banyak.
Namun, kegiatan pemasaran tersebut tak harus selalu dilakukan secara offline. Apalagi, saat ini teknologi sudah semakin berkembang dengan pesat.
Dengan adanya berbagai platform e-commerce, Anda dapat memasarkan produk dan mendapat pelanggan tanpa berinteraksi secara langsung. Kegiatan agen secara online dapat dimulai dari sosial media, market place, dan berbagai penyedia iklan online lainnya.
Nah, ternyata menjadi seorang agen sangat menyenangkan, bukan? Selain modalnya terjangkau, keuntungan juga sudah pasti didapatkan.
Berbeda dengan bisnis pribadi, menjadi seorang agen juga dapat meminimalisir resiko kerugian. Menjadi seorang agen juga dapat dijadikan sebagai pekerjaan utama. Meskipun begitu, pekerjaan ini juga tak luput dari kelemahan dan resiko-resiko.
Referensi
Jika anda memiliki pertanyaan, saran atau kritik sekalipun, jangan sungkan untuk menuliskan dikolom komentar ya, agar saya dapat melakukan perbaikan.
Demikianlah artikel tentang apa itu agen. Semoga bermanfaat.