Tujuan Riset Pemasaran dalam Penentuan Strategi Pemasaran yang Efektif
Riset pemasaran merupakan salah satu kegiatan penting dalam sebuah perusahaan. Dengan dilakukannya riset, perusahaan dapat membaca situasi pasar dan segala komponennya. Tujuan riset pemasaran dapat tercapai jika riset dilakukan dengan tepat dan akurat.
Apa Itu Riset Pemasaran?
Riset pemasaran adalah proses pengumpulan dan pengkajian informasi yang berhubungan dengan pemasaran suatu perusahaan. Proses ini harus dilakukan dengan sistematis dan ilmiah. Tujuan riset pemasaran adalah untuk mencari informasi sebagai petunjuk dalam menentukan langkah pemasaran yang tepat.
Cara melakukan riset pemasaran di antaranya adalah dengan merumuskan masalah dan desain riset, mengumpulkan dan menganalisis data, serta membuat pelaporan. Semuanya harus dilakukan sesuai dengan informasi yang dibutuhkan perusahaan.
Apa Tujuan dari Riset Pemasaran?
Secara umum, riset pemasaran memiliki tujuan yang berkaitan dengan strategi pemasaran yang akan dilakukan perusahaan. Dengan terpenuhinya tujuan tersebut, perusahaan akan mendapatkan gambaran jelas mengenai langkah yang harus diambil. Berikut adalah 3 poin pokok yang merupakan tujuan riset pemasaran.
1. Memperoleh Informasi Penting
Tujuan riset tentu saja untuk mendapatkan data-data yang dapat diolah dan menjadi informasi yang dibutuhkan perusahaan. Setidaknya terdapat 4 hal yang bisa diketahui dari proses riset pemasaran. Ada perilaku konsumen, respon terhadap produk, perilaku pesaing, serta hambatan yang mungkin muncul.
Dalam perilaku konsumen, bisa dilihat faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian yang dilakukan target konsumen secara umum. Respon konsumen adalah hal penting untuk mengetahui apakah suatu produk dapat menjadi solusi bagi permasalahan konsumen. Perusahaan juga bisa meneliti bagaimana konsumen menggunakan produk.
Persaingan tentu juga merupakan hal yang tak terhindarkan dalam bisnis. Karenanya, perusahaan perlu mempelajari strategi pesaing dalam pemasarannya. Dalam perebutan konsumen, masalah pesaing tidak hanya terpaku pada perusahaan dengan produk yang sama. Hadirnya teknologi baru juga merupakan sesuatu yang perlu diwaspadai.
Di luar itu semua, ada faktor lain yang mungkin saja menjadi penghambat dalam jalannya bisnis. Urusan perizinan merupakan masalah paling umum yang dapat memperlambat proses inovasi. Namun hal ini bisa disiasati dengan pemahaman yang utuh mengenai perizinan tersebut sehingga bisa didapatkan solusi yang sesuai.
2. Memperkirakan Potensi Pasar dan Produk
Setelah memperoleh informasi tentang perilaku konsumen dan responnya terhadap produk, perusahaan dapat memperkirakan bagaimana potensi pasar produk tersebut. Potensi ini tidak hanya dilihat dari produk itu sendiri. Perusahaan juga perlu memperhatikan lokasi sasaran pemasaran, waktu atau momen tertentu, tren yang beredar, serta kesesuaian produk dengan kondisi masyarakat.
Sebuah perusahaan bisa melakukan pendekatan penawaran, yaitu mencari sasaran yang tepat bagi produk yang sudah ada. Di sinilah data mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian menjadi sangat berguna. Dan tidak kalah penting, data tentang perilaku pesaing juga dapat mengantisipasi beralihnya konsumen kepada pesaing.
Selain itu, adakalanya perusahaan ingin melakukan sebuah inovasi dengan produk yang benar-benar baru. Di sini, pendekatan permintaan bisa dilakukan. Perusahaan perlu melakukan riset mengenai produk yang sedang dan akan dibutuhkan masyarakat.
Hal utama yang diteliti adalah masalah apa yang akan timbul jika produk yang dibutuhkan tersebut tidak beredar. Kemudian, dengan riset juga bisa ditentukan produk dengan fitur macam apa yang dapat menjadi solusi atas kebutuhan masyarakat tersebut.
3. Menganalisis Strategi Pemasaran ke Depan
Riset pemasaran memiliki tujuan yang berkesinambungan. Karena itu, kedua tujuan di atas berperan dalam mencapai tujuan yang satu ini. Analisis strategi pemasaran yang akan datang dapat dilakukan jika data telah diperoleh dan diolah.
Menemukan cara promosi yang efektif merupakan salah satu bagian dari strategi pemasaran. Promosi yang dilakukan dengan efektif dan tepat sasaran akan menguatkan brand awareness di masyarakat. Dengan begitu, pasar pun semakin mudah dipengaruhi dan dikuasai.
Inti dari tujuan riset pemasaran adalah untuk menganalisis strategi yang tepat dalam proses memasarkan produk. Pada akhirnya, strategi yang terbentuk dari hasil riset tersebut diharapkan dapat memaksimalkan output serta mencapai target pemasaran.
Namun, semua itu tidak berhenti pada satu siklus. Pemasaran adalah kegiatan yang dinamis dan mengikuti perkembangan situasi di masyarakat. Perusahaan harus peka terhadap perubahan dan harus selalu siap untuk melakukan riset-riset pemasaran lainnya.
Contoh Riset Pemasaran
Sebuah riset tentu harus ditulis secara ilmiah dengan kaidah-kaidah yang sudah baku. Karena itu, di sini hanya akan dijelaskan secara garis besar sebuah contoh imajiner dari riset pemasaran suatu produk. Riset akan dilakukan terhadap produk detergen A yang sudah mempunyai nama di masyarakat.
Hal pertama yang harus ditentukan adalah masalah apa yang ingin dipecahkan melalui riset ini. Setelah itu, baru bisa menentukan informasi apa saja yang perlu untuk diperoleh. Misalnya, produk detergen A ini sudah beredar dan ingin diketahui kondisi pasar serta produktivitas pemasarannya.
Untuk mengetahui kondisi pasar, salah satu informasi yang harus dicari adalah tingkat permintaan. Pertanyaan yang perlu dijawab misalnya, “siapa saja yang membutuhkan detergen A?”. Kemudian, “apakah detergen A hanya mencakup pasar konsumen atau sudah merambah pasar industri?”. Selain itu, pergerakan pesaing juga perlu diperhatikan.
Lalu, dalam produktivitas pemasaran perlu dipertanyakan tentang brand awareness dan cara perluasan distribusi. Informasi tentang tantangan pemasaran juga penting untuk diperoleh sebagai antisipasi kendala yang mungkin muncul. Setelah pertanyaan-pertanyaan terjawab melalui riset, strategi pemasaran pun dapat dilakukan dengan efektif.
Itulah tadi penjelasan tentang tujuan riset pemasaran yang akan memudahkan perusahaan dalam menentukan langkah pemasaran yang efektif. Dengan begitu, strategis yang dibuat pun tidak akan meleset dari kenyataan di lapangan.
